Sejak awal tahun 2024, telah terjadi serangkaian serangan siber yang kompleks dan canggih dengan kebocoran data dan insiden enkripsi data, yang menyebabkan kerusakan besar pada organisasi dan masyarakat.

Letnan Jenderal Nguyen Minh Chinh, Direktur Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Teknologi Tinggi ( Kementerian Keamanan Publik ), Wakil Presiden Tetap Asosiasi Keamanan Siber Nasional, mengatakan bahwa keamanan data terus ada, yang menantang pekerjaan perlindungan (Foto: Trung Nam).
Pada sore hari tanggal 16 Juli di Hanoi , Asosiasi Keamanan Siber Nasional menyelenggarakan Lokakarya tentang Keamanan Data di Dunia Maya dengan partisipasi banyak organisasi, bisnis, dan pakar keamanan siber untuk membahas dan mempelajari peluang dan tantangan terkait keamanan siber nasional.

Bapak Vu Ngoc Son, Kepala Penelitian, Konsultasi dan Pengembangan Teknologi serta Kerjasama Internasional, Asosiasi Keamanan Siber Nasional berbagi di acara tersebut (Foto: Trung Nam).
Berdasarkan proposal tersebut, Asosiasi akan memimpin pembangunan platform, menghubungkan dan menerima data yang dibagikan dari Kementerian Keamanan Publik, Kementerian Informasi dan Komunikasi , dan Bank Negara; serta terhubung dengan perusahaan keamanan siber Vietnam, organisasi keamanan siber internasional, dan pakar keamanan siber independen. Platform ini dapat membagikan tanda-tanda serangan terbaru yang dikumpulkan melalui kasus-kasus yang telah diselidiki, seperti informasi identifikasi malware, alamat server kontrol (C&C), karakteristik jaringan, atau memori server jika diserang... Khususnya, platform ini akan memberikan peringatan dini kepada organisasi ketika mendeteksi kebocoran data. Data yang diperingatkan akan kebocoran meliputi data internal, informasi pelanggan, kode sumber perangkat lunak, akun, dan kata sandi... Menurut sintesis yang dilakukan oleh Perusahaan Gabungan Keamanan Siber Vietnam (VSEC), lebih dari 17.000 kerentanan keamanan ditemukan hanya dalam enam bulan. Peningkatan kerentanan yang diketahui dan dieksploitasi secara umum selama dekade terakhir memberikan konteks yang mengkhawatirkan. Jumlah serangan di seluruh dunia meningkat 1,3 kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Khususnya, tingkat serangan terkait ransomware meningkat 50% dibandingkan tahun 2023 (menurut Trend Micro), di mana Vietnam merupakan salah satu dari 10 negara dengan serangan ransomware terbanyak di dunia (Sangfor). Sumber: https://dantri.com.vn/suc-manh-so/de-xuat-xay-dung-nen-tang-chia-se-thong-tin-an-ninh-mang-20240716202421695.htm






Komentar (0)