Seiring maraknya pembayaran elektronik dan perdagangan aset digital di negara-negara Asia, muncul masalah besar: banyak platform keuangan masih mengandalkan sistem kriptografi kunci publik yang tidak dirancang untuk menangani komputer kuantum. Hal ini merupakan risiko signifikan yang dapat berubah menjadi "krisis keamanan" jika tidak segera ditangani, menurut para ahli.

Foto ilustrasi
Hal ini menimbulkan dua pertanyaan mendesak: di satu sisi, kurangnya kesiapan negara-negara Asia dan lembaga keuangan dalam infrastruktur keamanan kuantum, dan di sisi lain, potensi kerentanan menyebar di pasar mana pun di kawasan ini. Bapak Lian memperingatkan bahwa jika satu negara saja berhasil diserang, "kerentanan di satu negara dapat menimbulkan efek berantai yang menyebar ke seluruh kawasan."
Menurut laporan dari banyak analis, hanya beberapa negara ekonomi besar seperti Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok yang telah mulai membangun strategi untuk menghadapi teknologi kuantum. Sementara itu, sebagian besar negara di kawasan ini masih dalam tahap awal persiapan — hal ini menjadikan mereka "target rentan" jika teknologi kuantum melampaui tahap pengujian dan memasuki tahap penerapan yang sebenarnya.
Ancaman tidak berhenti pada enkripsi yang "dibobol". Para ahli menekankan bahwa transaksi keuangan digital, kontrak pintar, atau transaksi lintas batas yang berbasis enkripsi saat ini semuanya berada dalam "zona risiko".
"Ada titik terang di Asia di mana regulator dan perusahaan telah mulai menguji langkah-langkah keamanan kuantum, tetapi secara keseluruhan, tingkat kesiapan di seluruh kawasan ini masih dalam tahap awal," kata Raj Kapoor, ketua aliansi blockchain di India.
Alexandra Beckstein, CEO sebuah dana investasi teknologi kuantum, memperingatkan bahwa sebagian besar data saat ini "menunggu untuk diuraikan" di masa depan: "Semua data yang diciptakan saat ini berisiko. Hanya karena teknologi kuantum belum resmi meledak, bukan berarti kita aman."
Sementara itu, beberapa bank besar Asia, termasuk HSBC, DBS Bank, dan OCBC, telah meluncurkan program percontohan untuk komputasi kuantum dan peningkatan kriptografi ke standar "pasca-kuantum". Namun, penerapannya di seluruh sistem keuangan – dengan ribuan lembaga dan jutaan transaksi per hari – masih menjadi tantangan besar dari segi teknis, biaya, dan sumber daya manusia.
Skenario ini mengirimkan pesan yang jelas kepada kawasan ini: persiapan sekarang akan membantu mengurangi risiko besar di masa mendatang. Peningkatan enkripsi, penerapan standar kriptografi pasca-kuantum, penguatan pemantauan sistem, dan penyediaan mekanisme pencadangan data merupakan langkah-langkah yang tidak dapat ditunda.
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/cong-nghe/ma-hoa-tai-chinh-chau-a-truoc-bo-vuc-bi-pha-vo/20251029053301738






Komentar (0)