Warisan kuliner, "tambang emas" pariwisata Vietnam

VOV.VN - Vietnam saat ini memiliki 5 warisan kuliner yang diakui sebagai warisan budaya takbenda nasional, termasuk: pembuatan saus ikan Nam O, pembuatan saus ikan Phu Quoc, pho Nam Dinh, pho Hanoi, dan mi Quang. Inilah "tambang emas" pariwisata Vietnam yang menanti untuk dinikmati dan dinikmati oleh wisatawan.

Memposisikan merek kuliner Vietnam

Warisan kuliner dianggap oleh para pakar pariwisata sebagai "tambang emas" pariwisata Vietnam. Dengan budaya kuliner yang kaya dan beragam, dengan inti sari cara menyiapkan dan menikmati hidangan yang telah dirangkum selama ribuan tahun sejarah, Vietnam memiliki potensi besar untuk mengembangkan wisata kuliner, menjadikan kuliner sebagai daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Masakan Vietnam telah mendapatkan penghargaan dari banyak situs web perjalanan dan panduan kuliner ternama di dunia , seperti: CNN (AS) memilih masakan Vietnam sebagai salah satu dari 10 masakan terbaik di dunia; World Culinary Awards (bagian dari sistem World Travel Awards) menobatkan Vietnam sebagai "Destinasi Kuliner Terbaik Asia 2022". Pada tahun 2023, Hanoi mengungguli Kuala Lumpur, Taipei-Tiongkok, dan Kyoto untuk meraih gelar "Kota Kuliner Berkembang Terbaik Asia" di World Culinary Awards. Baru-baru ini, Michelin Guide (panduan kuliner terkemuka dunia) menempatkan Da Nang dalam daftar 10 destinasi kuliner paling terkenal di tahun 2025.

Masakan memengaruhi keputusan untuk memilih destinasi dan merangsang kemampuan belanja wisatawan.

Lebih khusus dan praktis bagi wisatawan ketika menjelajahi kuliner Vietnam adalah lahirnya Michelin Guide pada Desember 2022. Hal ini berdampak positif, membawa hasil yang jelas dalam mempromosikan dan memperkenalkan saripati kuliner Vietnam kepada wisatawan, berkontribusi kuat untuk membawa kuliner Vietnam ke dunia.

Kuliner Hanoi juga telah memantapkan posisinya di hati para politisi dan selebritas internasional. Bun cha menjadi terkenal ketika Presiden AS Barack Obama mencobanya saat berkunjung ke Vietnam pada tahun 2016. Pada tahun 2023, sebagian besar politisi yang berkunjung ke Vietnam mencicipi kuliner Hanoi. Itulah foto Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan istrinya menikmati pho di sebuah restoran di Jalan Le Thai To; Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pergi ke bia hoi di Jalan Duong Thanh untuk menikmati minuman "spesial" dan hidangan khas Hanoi. Di penghujung tahun 2023, netizen dihebohkan dengan foto Perdana Menteri Belarus Roman Golovchenkoe dan Perdana Menteri Pham Minh Chinh menikmati roti dan kopi Vietnam di Menara Bendera Hanoi...

Banyak festival makanan berlangsung di seluruh negeri dalam 4 bulan pertama tahun 2025.

Memahami kebutuhan dan tren pariwisata wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Vietnam, hanya dalam 4 bulan pertama di tahun 2025, 6 festival kuliner berlangsung secara nasional di sejumlah lokasi seperti Hanoi, Ho Chi Minh City, Da Nang, Nam Dinh, Vinh Phuc... Penyelenggaraan festival kuliner secara rutin di berbagai destinasi wisata domestik ternama, yang dikaitkan dengan ajang promosi pariwisata atau festival kuliner Vietnam di luar negeri merupakan peluang bagi Vietnam secara umum dan berbagai lokasi khususnya untuk memperkenalkan dan mempromosikan hidangan daerah dan kuliner khas kepada wisatawan serta menciptakan lebih banyak produk dan daya tarik wisata kuliner.

Wisata kuliner Vietnam sedang menjadi tren

Di dunia, banyak negara telah memposisikan merek nasionalnya melalui makanan seperti: Sushi dari Jepang, kimchi dari Korea; pizza dari Italia... Vietnam saat ini memiliki sejumlah hidangan khas yang dikenal oleh wisatawan internasional baik di dalam maupun luar negeri seperti: pho, lumpia, bun cha, sandwich...

Pada bulan April 2025, dua Festival Pho diadakan di Nam Dinh dan Hanoi untuk menghormati hidangan ini yang telah masuk dalam daftar Warisan Takbenda Nasional.

Lebih spesifiknya, pho Hanoi dan pho Nam Dinh diakui sebagai warisan budaya takbenda nasional. Hanoi juga ditunjuk untuk memimpin proyek bersama beberapa provinsi guna membangun profil kuliner pho, dan mengusulkan agar UNESCO mengakuinya sebagai warisan dunia.

Menurut perkiraan Asosiasi Pariwisata Kuliner Dunia (WFTA), hingga 81% wisatawan internasional ingin mempelajari kuliner lokal. Bapak Nguyen Xuan Quynh, Sekretaris Jenderal Asosiasi Koki Vietnam, Asosiasi Pariwisata Vietnam, mengatakan: "Kuliner selalu menjadi kekuatan banyak negara, tidak hanya Vietnam, karena kuliner erat kaitannya dengan kebutuhan pokok masyarakat dan budaya masing-masing negara. Potensi wisata kuliner menarik banyak investasi sekaligus menciptakan sumber pendapatan bagi masyarakat lokal. Menurut survei, riset, dan evaluasi yang dilakukan oleh berbagai saluran TV dan majalah ternama di dunia, wisatawan bersedia mengeluarkan biaya 25-30% lebih banyak untuk layanan kuliner di setiap rencana perjalanan."

Warisan kuliner dianggap oleh para ahli pariwisata sebagai "tambang emas" pariwisata Vietnam.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa kuliner bukan lagi sekadar faktor yang memenuhi kebutuhan makan wisatawan, tetapi secara bertahap telah menjadi salah satu tujuan utama pariwisata, yang sangat memengaruhi keputusan memilih destinasi dan merangsang daya beli wisatawan. Sekaligus, hal ini menegaskan bahwa wisata kuliner sedang menjadi tren yang sangat diminati wisatawan.

Menanggapi peran kuliner dalam pariwisata, Bapak Ha Van Sieu, Wakil Direktur Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam, mengatakan: “Kuliner memainkan peran penting dalam menciptakan emosi wisatawan di setiap destinasi. Oleh karena itu, industri restoran dan kuliner tidak hanya berkontribusi dalam mempromosikan pariwisata dan pembangunan sosial-ekonomi, tetapi juga berkontribusi dalam membangun citra dan posisi Vietnam di dunia.”

Kuliner adalah budaya. Jika kita memisahkan kuliner dan budaya atau tidak memperhatikan perkembangan kuliner, itu adalah kesalahan. Ketika kita tahu bagaimana memadukan kuliner dan budaya, maka produk wisata kuliner akan memiliki nilai dan menciptakan daya tarik tersendiri," ujar Bapak Nguyen Xuan Quynh.

* Pada tanggal 18 April, di Hanoi, Festival Pho 2025 akan berlangsung, mengumpulkan lebih dari 50 stan bisnis dan merek kuliner pho dari tiga wilayah Utara - Tengah - Selatan untuk berpartisipasi dalam pertunjukan, mempromosikan citra dan merek hidangan unik ini, yang telah masuk dalam daftar Warisan Kuliner Vietnam.

* CNN pernah menempatkan "pho" sebagai salah satu hidangan wajib coba dan masuk dalam daftar 50 hidangan terlezat di dunia. National Geographic pernah menobatkan bun cha sebagai salah satu dari 10 jajanan kaki lima terlezat di dunia.

Sumber: https://vov.vn/du-lich/di-san-am-thuc-mo-vang-cua-du-lich-viet-nam-post1192464.vov