Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Warisan Diogo Jota yang belum selesai

Diogo Jota meninggal dunia di usia 28 tahun, momen terbaik dalam hidup seorang pesepak bola. Padamnya api cinta seorang bintang di usia muda membuat seluruh dunia terkejut dan berduka.

ZNewsZNews03/07/2025

Warisan Jota adalah kombinasi bakat, dorongan, dan semangat tim.

Hanya 11 hari setelah pernikahannya yang bahagia dengan pasangannya, Rute Cardoso, Jota meninggal dunia di usia 28 tahun, meninggalkan warisan yang belum rampung namun gemilang di lapangan dan di hati para penggemar. Dari seorang pemuda tak dikenal di Massarelos hingga bintang Liga Primer dan tim nasional Portugal, Jota telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan.

Seumur hidup

Lahir pada tanggal 4 Desember 1996 di Massarelos, Portugal, Diogo José Teixeira da Silva – atau Diogo Jota – memulai karir sepak bolanya di klub kecil Paços de Ferreira. Bakat semula jadinya segera diperhatikan, menyebabkan kontrak dengan Atlético Madrid pada tahun 2016.

Meskipun kurang sukses di Spanyol, masa peminjamannya di Porto dan Wolverhampton Wanderers telah membentuk Jota menjadi bintang. Pada musim 2017/18, ia mencetak 17 gol di Championship, membantu Wolves promosi ke Liga Primer, menunjukkan karakter dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa.

Pada tahun 2020, Liverpool menghabiskan £45 juta untuk mendatangkan Jota ke Anfield, jumlah yang sangat besar untuk seorang striker, dan menandai titik balik penting dalam karier striker Portugal tersebut. Di bawah arahan Jürgen Klopp, Jota menjadi ujung tombak penting di Anfield.

Ia telah menjadi bagian penting dari kesuksesan Liverpool selama lima tahun terakhir. Mulai dari gelar Liga Primer, Piala FA, hingga momen tak terlupakan saat mencetak gol dalam kemenangan 5-1 atas West Ham di Piala Liga, hingga Piala Liga, ketika ia menyelipkan bola ke dalam kausnya untuk mengumumkan kelahiran anak ketiganya.

Dengan ketajamannya dalam mencetak gol dan kemampuannya untuk bersinar di momen-momen penting, Jota bahkan dinilai oleh Opta sebagai "finisher terbaik yang pernah dimiliki Liverpool dalam 20 tahun terakhir". The Times menulis: "Jota bukan sekadar pemain, tetapi juga bagian dari jiwa Liverpool selama setengah dekade terakhir."

Jota telah menjadi bagian penting dari generasi sukses Portugal, bersama Cristiano Ronaldo, Bernardo Silva, dan Bruno Fernandes. Debutnya di tahun 2019 telah mencetak sembilan gol dan delapan assist dalam 39 penampilan, membantu mereka memenangkan dua gelar UEFA Nations League (2019, 2025).

Diogo Jota anh 1

Jota dikenal karena kemampuan finishing-nya yang efektif.

Dengan fleksibilitasnya – dari pemain sayap, penyerang, hingga gelandang serang – Jota menghadirkan fleksibilitas dan ketajaman. Pada hari kematiannya, Federasi Sepak Bola Portugal memuji Jota sebagai "pria luar biasa, yang dihormati oleh rekan satu tim dan lawannya".

Kerendahhatian

Di luar lapangan, Jota adalah simbol kerendahan hati dan cinta kasih kepada keluarga. Pernikahannya dengan kekasihnya, Rute Cardoso, pada 22 Juni merupakan puncak kebahagiaan pasangan yang telah menikah selama 13 tahun dan memiliki tiga anak.

Beberapa jam sebelum kematiannya, Jota mengunggah video hari pernikahannya dengan judul: "Hari yang tak akan pernah kami lupakan." Pesan Rute, "Sim, para sempre" (Ya, selamanya), di media sosial kini telah berubah menjadi perpisahan yang penuh air mata.

André Silva, adik laki-laki Jota dan pemain Penafiel, juga meninggal dalam kecelakaan akibat pecah ban yang menyebabkan tabrakan dan kebakaran, membuat keluarga berduka ganda.

Meninggalnya Jota dan André mengejutkan dunia sepak bola. Perdana Menteri Portugal, Luís Montenegro, mengatakan: "Kabar meninggalnya Jota dan saudaranya merupakan kejutan yang tragis. Ini adalah hari yang menyedihkan bagi dunia olahraga nasional dan internasional."

Rúben Neves menulis: "Aku tidak akan pernah melupakanmu, Diogo!", sementara Pepe menyampaikan belasungkawa: "Kehilangan yang menyakitkan ini membuat hati kami semakin hampa." Federasi Sepak Bola Portugal mengatakan akan meminta UEFA untuk mengheningkan cipta selama satu menit sebelum pertandingan timnas wanita Portugal di Kejuaraan Eropa di Swiss musim panas ini.

Diogo Jota telah tiada, tetapi warisannya – mulai dari gol-gol briliannya, semangat juangnya, hingga kecintaannya kepada keluarga – akan tetap hidup di hati para penggemarnya selamanya.

Dengan gol-golnya untuk Liverpool dan Portugal, di samping momen-momen bahagia bersama Rute Cardoso, Jota adalah api yang menyala-nyala, meskipun padam lebih awal.

Seperti kata Rúben Neves, ia tak akan pernah dilupakan. Di tengah duka yang terus menyelimuti dunia sepak bola, warisan Jota yang belum usai menjadi pengingat betapa rapuhnya hidup dan betapa berharganya mimpi yang dijalani sepenuhnya.

Sumber: https://znews.vn/di-san-dang-do-cua-diogo-jota-post1565807.html


Komentar (0)

No data
No data

Dalam kategori yang sama

Pahlawan Buruh Thai Huong secara langsung dianugerahi Medali Persahabatan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin.
Tersesat di hutan lumut peri dalam perjalanan menaklukkan Phu Sa Phin
Pagi ini, kota pantai Quy Nhon tampak seperti mimpi di tengah kabut
Keindahan Sa Pa yang memukau di musim 'berburu awan'

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Kota Ho Chi Minh menarik investasi dari perusahaan FDI dalam peluang baru

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk