![]() |
Pelatih Shin Tae-yong ditargetkan menggantikan Patrick Kluivert. |
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tengah mempertimbangkan perubahan personel, pelatih Shin Tae-yong yang sebelumnya menangani Garuda dinilai menjadi solusi ideal jika Patrick Kluivert dipecat.
Pada bulan September, Bola melaporkan bahwa ahli strategi Korea tersebut menyatakan kesediaannya untuk kembali ke tim U-23 dan tim nasional Indonesia, tetapi dengan syarat khusus. Melalui penerjemah Jeong Seok-seo, Bapak Shin menegaskan bahwa PSSI harus memberinya wewenang penuh untuk mengambil keputusan profesional jika kedua belah pihak bersatu kembali.
Bapak Shin meminta wewenang penuh dalam memilih pemain, mengalokasikan dana latihan, mengatur jadwal latihan, dan terutama hak untuk memilih tim asisten sesuai keinginan. Pelatih berusia 53 tahun ini menekankan bahwa hanya dengan wewenang yang cukup, ia dapat sepenuhnya mewujudkan visi strategis untuk mengembangkan sepak bola Indonesia dalam jangka panjang.
![]() |
Pelatih Shin mungkin kembali ke Indonesia. Foto: Reuters . |
Pernyataan Pelatih Shin ini langsung memicu perdebatan sengit di komunitas sepak bola Indonesia. Banyak penggemar sepak bola Indonesia menganggap persyaratan di atas sepenuhnya wajar bagi seorang pelatih kepala, karena mencerminkan independensi yang dibutuhkan untuk menjalankan rencana taktis.
Dalam 14 pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 (dari putaran 1 hingga sebelum menyambut gelombang pemain naturalisasi), Pelatih Shin membantu Indonesia mencapai rasio kemenangan 42,9% dengan 6 kali menang, 4 kali seri, dan 4 kali kalah.
Di bawah arahan ahli strategi Korea, tim dari negara kepulauan ini bermain pragmatis namun tetap solid. "Garuda" mencetak 26 gol dan kebobolan 17 gol, jauh lebih baik daripada pengganti Kluivert.
Setelah dipecat oleh Ulsan Hyundai, Pelatih Shin sedang mencari tujuan baru. Ini akan membantu mempercepat proses negosiasi kontrak jika PSSI memutuskan untuk kembali bekerja sama dengan pelatih Korea tersebut.
Sumber: https://znews.vn/dieu-kien-de-hlv-shin-tae-yong-tro-lai-indonesia-post1593231.html
Komentar (0)