![]() |
Kluivert berada di bawah tekanan besar. Foto: Reuters . |
Justin Kluivert, putra kedua pelatih Patrick Kluivert, terpaksa menutup kolom komentar di laman Instagram pribadinya setelah mendapat banyak serangan dari sekelompok penggemar Indonesia.
Peristiwa ini terjadi tepat setelah Garuda kalah 0-1 dari Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 12 Oktober. Hasil ini membuat timnas Indonesia kehilangan kesempatan untuk berlaga di pesta sepak bola terbesar di dunia tersebut.
Kemarahan beberapa penggemar melampaui batas ketika mereka beralih dari mengkritik pelatih Patrick Kluivert menjadi menyerang keluarganya. Banyak yang berpendapat bahwa menyerang Justin – yang tidak ada hubungannya dengan kekalahan Indonesia – merupakan tindakan ofensif dan buruk yang dilakukan oleh sebagian penggemar tim Asia Tenggara.
![]() |
Justin harus menutup bagian komentar. |
Masa depan Pelatih Kluivert juga belum pasti. Sesuai kontrak, ahli strategi asal Belanda ini terikat kontrak dengan tim Indonesia hingga Januari 2027, dengan klausul perpanjangan 1 tahun. Namun, performanya yang buruk dengan 3 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 4 kekalahan setelah 8 pertandingan membuat posisinya goyang hebat.
Sedangkan Justin, pemain berusia 26 tahun itu bermain untuk Bournemouth di Liga Premier. Ia telah mencetak 1 gol sejak awal musim dalam pertandingan melawan Fulham pada 4 Oktober.
Pernah dianggap sebagai talenta paling cemerlang di Ajax, Justin meninggalkan Belanda pada tahun 2018 dan telah merasakan banyak liga top Eropa seperti Serie A (AS Roma), Bundesliga (RB Leipzig), Ligue 1 (Nice), La Liga (Valencia) sebelum bergabung dengan Bournemouth.
Sumber: https://znews.vn/con-trai-kluivert-bi-cdv-indonesia-tan-cong-trang-ca-nhan-post1593300.html
Komentar (0)