Rumah Sakit Rakyat Gia Dinh di Kota Ho Chi Minh telah berhasil merawat seorang pasien obesitas dengan patah tulang panggul berkat penerapan teknologi pencitraan 3D. Keberhasilan ini akan membuka lebih banyak peluang perawatan yang efektif di masa mendatang.
Dokter di Rumah Sakit Rakyat Gia Dinh sedang melakukan operasi pada seorang pasien - Foto: Disediakan oleh rumah sakit
Pasiennya adalah Tn. NMT, 33 tahun, yang tinggal di Distrik Binh Thanh, Kota Ho Chi Minh. Tn. T. termasuk dalam kelompok obesitas. Ia dirawat di unit gawat darurat Rumah Sakit Rakyat Gia Dinh dengan diagnosis dislokasi pinggul kanan setelah bertabrakan dengan truk.
Dalam kondisi nyeri hebat dan kaki kanan yang cacat, pasien dibawa ke ruang operasi. Dokter melakukan reduksi dan memasang pen untuk melumpuhkan pasien sementara dan mengurangi rasa sakit.
Dokter melakukan pemindaian CT untuk memeriksa panggul, yang kemudian mereka jadikan rencana pembedahan yang didukung oleh teknologi pencetakan 3D.
Hasil pembedahan sesuai dengan harapan, pasien mengalami pengurangan kehilangan darah secara signifikan, pengurangan nyeri pascaoperasi, dan pasien dapat pulang lebih awal.
Pasien saat ini dalam kondisi pemulihan yang baik dan secara bertahap kembali ke kehidupan normal.
Informasi ini diumumkan oleh dokter di Rumah Sakit Rakyat Gia Dinh pada sore hari tanggal 17 Februari.
Menurut dokter, pasien obesitas memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi dan perawatan di rumah sakit yang lebih lama, terlepas dari apakah mereka dirawat dengan operasi atau tidak.
Bagi Tn. NMT, seorang pasien obesitas, akses yang sangat dalam ke soket pinggul membuat proses pemaparan dan reduksi fraktur menjadi sangat sulit dan memakan waktu.
Membengkokkan bidai untuk memperbaiki tulang agar sesuai dengan fraktur juga memperpanjang waktu operasi, terutama bila ruang bedah sangat sempit dan dalam, sehingga lebih sulit menentukan lokasi bidai.
Namun, berkat teknologi pencetakan 3D, dokter dapat membuat model tulang yang patah sebelum operasi, sehingga memudahkan pembengkokan bidai di ruang yang luas.
Dengan model cetak 3D, dokter dapat secara akurat menentukan lokasi sekrup dan belat yang diperlukan, mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk membengkokkan belat dan memastikan operasi yang lebih lancar.
Teknologi ini dapat membantu mempersingkat waktu operasi, mengurangi kehilangan darah dan komplikasi pascaoperasi, serta meningkatkan kualitas koreksi dan fungsi pinggul.
Dengan hasil positif ini, model aplikasi teknologi pencetakan 3D tidak hanya terbatas pada patah tulang kompleks tetapi juga berpotensi diperluas ke perawatan kehilangan tulang panjang, tumor tulang, dan operasi penggantian sendi kompleks, sehingga memberikan manfaat praktis bagi pasien.
Teknologi pencetakan 3D membantu mengobati penyakit kompleks
MSc. Dr. Phan Tien Bao Anh, Departemen Ortopedi dan Trauma, Rumah Sakit Rakyat Gia Dinh mengatakan bahwa teknologi pencetakan 3D merupakan solusi terobosan dalam pengobatan modern, yang membawa manfaat besar bagi industri medis .
Pertama, teknologi ini membantu menciptakan produk khusus yang sepenuhnya disesuaikan untuk setiap pasien tertentu, sehingga meningkatkan efektivitas perawatan.
Berkat kemampuan pencetakan 3D, dokter juga dapat mengurangi biaya dan waktu pembedahan dibandingkan dengan metode tradisional, membantu menghemat sumber daya dan mempersingkat waktu perawatan pasien.
Lebih jauh lagi, teknologi ini juga membantu dokter merencanakan operasi dengan lebih akurat, sehingga meningkatkan efektivitas setiap operasi.
Pada akhirnya, pencetakan 3D tidak hanya merupakan alat yang optimal untuk perawatan saat ini, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan produk medis baru yang dapat mengobati penyakit rumit yang sebelumnya tidak dapat diakses.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/dieu-tri-cho-nguoi-beo-phi-bi-gay-xuong-chau-bang-cong-nghe-dung-hinh-3d-20250217153842732.htm
Komentar (0)