Rancangan Undang-Undang tentang Ketertiban dan Keselamatan Lalu Lintas Jalan memiliki 9 bab dan 88 pasal. Jumlah bab tetap sama dan bertambah 7 pasal karena penambahan 4 pasal baru; penggabungan 4 pasal menjadi 2 pasal; dan pemisahan isi beberapa pasal menjadi 5 pasal yang berbeda dibandingkan dengan rancangan Undang-Undang yang diajukan kepada Majelis Nasional pada masa sidang ke-6. Undang-Undang ini mengatur peraturan, kendaraan, operator kendaraan, komando, kendali, patroli, pengendalian, penanganan kecelakaan lalu lintas, tanggung jawab pengelolaan negara, serta tanggung jawab instansi, organisasi, dan individu terkait.
Rekan Dang Thi My Huong, Wakil Ketua Delegasi Majelis Nasional provinsi, memberikan pidato di konferensi tersebut. Foto: L.Thi
Pada konferensi tersebut, para delegasi sepakat dengan isi dan perlunya pemberlakuan undang-undang tersebut, dan juga memberikan komentar pada sejumlah isu seperti: Perlu menambahkan tindakan melepaskan kedua tangan saat berkendara ke dalam tindakan terlarang pada Pasal 9; perlu meninjau kembali ketentuan tentang usia dan kesehatan untuk memberikan SIM kepada lansia pada Pasal 58; melarang pengemudi minum alkohol sebelum dan saat berkendara; perlu memperjelas sumber pendanaan, tujuan, konten dan ruang lingkup pengeluaran Dana Pengurangan Kerusakan Kecelakaan Lalu Lintas untuk meningkatkan efektivitas dana pada Pasal 84; perlu memiliki peta jalan untuk penilaian dan pemeriksaan sepeda motor untuk memastikan kepatuhan dengan kehidupan praktis...
Atas nama Delegasi Majelis Nasional provinsi, kawan Dang Thi My Huong mengakui dan sangat menghargai pendapat para delegasi; pada saat yang sama, ia menyerap dan menyatukannya untuk diserahkan kepada Komite Tetap Majelis Nasional pada Sidang ke-7 mendatang.
Le Thi
Sumber
Komentar (0)