Pada sore hari tanggal 5 Oktober, seniman bela diri Phung Thi Hue dengan gemilang membawa pulang medali perunggu lainnya untuk delegasi olahraga Vietnam dalam kategori jujitsu putri 48kg.
Petinju Phung Thi Hue (kiri) bertanding di ASIAD 19. (Foto: TS) |
Di panggung Xiaoshan Linpu Gymnasium di kota Hangzhou, Cina, petinju Vietnam berusia 30 tahun itu menang 2-1 atas lawannya dari Thailand Nutchaya Sugun dalam pertandingan medali perunggu di kategori 48kg putri.
Pada ASIAD ke-19, kompetisi jujitsu akan berlangsung dari 5-7 Oktober dengan kategori 48kg, 52kg, 57kg, 63kg (wanita) dan 62kg, 69kg, 77kg, 85kg (pria).
Jujitsu pertama kali diperkenalkan ke dalam sistem kompetisi di ASIAD pada tahun 2018 dan pada kongres ini, tim jujitsu Vietnam memenangkan 1 medali perunggu dari seniman bela diri Duong Thi Thanh Minh di kelas berat newaza 49kg putri.
Medali perunggu yang sangat berharga 5 tahun lalu menjadi motivasi besar dan juga tonggak sejarah bagi seniman bela diri Vietnam untuk berjuang meraih kemenangan di ASIAD tahun ini.
Selain Phung Thi Hue, tokoh-tokoh penting jujitsu Vietnam di ASIAD 19 juga termasuk Dang Thi Huyen, Le Thi Thuong, Nguyen Thi Minh Vuong, Hoang Thi Nhat Que dan Can Van Thang.
Menurut pelatih Bui Dinh Tien, di ASIAD 19, pemain Vietnam harus menghadapi lawan-lawan kuat seperti Uni Emirat Arab (UEA), Kazakhstan, Mongolia, dan Filipina.
UEA merupakan tim peringkat teratas dalam perolehan medali jujitsu di Asian Games 2018 dan dapat melanjutkan dominasinya di turnamen tahun ini.
Sementara itu, Kazakhstan juga merupakan pusat jujitsu di Asia Tengah. Selain itu, di Asia Tenggara, Filipina adalah negara dengan pemegang sabuk hitam jujitsu terbanyak.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)