Keputusan DeSantis diumumkan hanya dua hari sebelum pemilihan pendahuluan Partai Republik yang krusial di New Hampshire. Ini berarti mantan Duta Besar PBB Nikki Haley kini menjadi satu-satunya lawan Trump yang tersisa dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik, lapor CNN.
Keputusan untuk menangguhkan kampanyenya juga datang kurang dari seminggu setelah DeSantis kalah dari Trump dalam kaukus Iowa meskipun telah berinvestasi besar-besaran di negara bagian tersebut. Banyak yang terkejut dengan keputusan itu, karena DeSantis dianggap sebagai kandidat Republikan yang paling menjanjikan setelah Trump.
Ron DeSantis berkampanye di New Hampshire pada tanggal 19 Januari.
Kepergian DeSantis telah menciptakan pertarungan satu lawan satu antara Haley dan Trump. Namun, sebagian besar pendukung DeSantis tampaknya lebih condong ke Trump daripada Haley, yang cenderung lebih moderat. Di New Hampshire, sekitar dua pertiga pendukung DeSantis menganggap Trump sebagai pilihan kedua mereka, menurut survei dari Pusat Survei Universitas New Hampshire.
Dalam sebuah video yang diunggah di X, DeSantis mendukung Trump sambil mengucapkan selamat tinggal kepada lawannya, Haley.
Menurut jajak pendapat, Trump unggul cukup jauh atas Haley di New Hampshire. Tim kampanyenya berharap kemenangan kedua berturut-turut akan mengamankan nominasi Partai Republik baginya, demikian dilaporkan Reuters.
Trump juga unggul di South Carolina, negara bagian asal Haley, di mana pemungutan suara dijadwalkan pada 24 Februari. Kekalahan mantan duta besar PBB itu di negara bagian asalnya dapat menggagalkan kampanyenya.
Pada sebuah acara kampanye di Seabrook, New Hampshire, Haley mengomentari pengunduran diri DeSantis dari pencalonan: "Sekarang, saya akan mengatakan ini: Semoga wanita terbaik yang menang."
Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pengumuman DeSantis, tim Trump berterima kasih kepada lawan mereka atas dukungannya.
Awal tahun lalu, DeSantis dianggap sebagai kandidat presiden terkemuka karena pandangan konservatif dan sikapnya yang tegas. Ia unggul atas Trump dalam beberapa jajak pendapat.
Namun, dukungan untuk DeSantis telah menurun dalam beberapa bulan terakhir, karena strategi kampanye yang cacat, ditambah dengan dukungan tak tergoyahkan dari banyak pemilih untuk Trump.
Menurut sebagian besar jajak pendapat, lebih dari 70% Partai Republik memiliki pandangan positif terhadap mantan presiden tersebut. Hal ini menempatkan DeSantis pada posisi di mana ia harus menarik perhatian para pemilih yang setia kepada Trump sekaligus meyakinkan mereka yang sangat tidak menyukainya.
Tautan sumber






Komentar (0)