.jpg)
Pengacara Hoang Van Chien, Ikatan Pengacara Hanoi memberikan nasihat mengenai pertanyaan ini sebagai berikut:
Pada tanggal 6 November 2025, Pemerintah menerbitkan Keputusan No. 292/2025/ND-CP yang merinci dan memandu pelaksanaan Resolusi No. 216/2025/QH15 tanggal 26 Juni 2025 dari Majelis Nasional tentang perpanjangan masa pembebasan pajak lahan pertanian . Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 Januari 2026.
Berdasarkan Keputusan tersebut, subjek pajak yang dikecualikan dari pajak penggunaan lahan pertanian harus mematuhi ketentuan Pasal 1 Resolusi Majelis Nasional No. 55/2010/QH12 tanggal 24 November 2010 tentang pengecualian dan pengurangan pajak penggunaan lahan pertanian (sebagaimana diubah dan ditambah dengan beberapa pasal sesuai dengan Resolusi Majelis Nasional No. 28/2016/QH14 tanggal 11 November 2016), khususnya sebagai berikut:
Pembebasan pajak penggunaan tanah pertanian untuk seluruh areal tanah pertanian yang diperuntukkan bagi penelitian dan produksi percobaan; luas tanah untuk budi daya tanaman tahunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; luas tanah untuk produksi garam.
Pembebasan pajak pemanfaatan tanah pertanian terhadap seluruh areal tanah pertanian yang dialokasikan atau diakui oleh Negara sebagai tanah hak guna usaha bagi rumah tangga miskin.
Penentuan rumah tangga miskin didasarkan pada standar kemiskinan yang dikeluarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Dalam hal Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten/Kotamadya mempunyai peraturan tersendiri tentang rumah tangga miskin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di daerahnya, maka penetapan rumah tangga miskin berpedoman pada Peraturan Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten/Kotamadya.
Pembebasan pajak pemanfaatan lahan pertanian untuk seluruh areal lahan pertanian bagi subjek sebagai berikut:
Rumah tangga dan individu yang ditetapkan atau diakui oleh Negara mempunyai hak untuk memanfaatkan tanah bagi produksi pertanian, dan menerima pengalihan hak guna tanah pertanian (termasuk pewarisan atau hibah hak guna tanah pertanian);
Rumah tangga dan perorangan yang menjadi anggota koperasi pertanian dan serikat koperasi; rumah tangga, perorangan, dan masyarakat pemukiman yang telah menerima alokasi tanah yang stabil dari koperasi, serikat koperasi, pertanian milik negara, dan pertanian kehutanan milik negara; dan rumah tangga, perorangan, dan masyarakat pemukiman yang telah menerima alokasi tanah yang stabil dari perusahaan pertanian dan kehutanan untuk produksi pertanian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Rumah tangga dan perorangan yang bergerak di bidang produksi pertanian menyumbangkan hak guna tanah pertaniannya untuk mendirikan koperasi produksi pertanian dan koperasi simpan pinjam sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Koperasi.
Pembebasan pajak pemanfaatan tanah pertanian bagi tanah pertanian yang dialokasikan oleh Negara kepada badan usaha ekonomi, badan politik, badan sosial politik, badan sosial profesi, satuan kerja perangkat daerah, dan satuan kerja lain yang secara langsung memanfaatkan tanah untuk produksi pertanian.
Terhadap kawasan tanah pertanian yang diberikan Negara kepada badan usaha, badan politik, badan sosial politik, badan usaha milik masyarakat, unit pelayanan publik, dan unit lain yang mengelola tetapi tidak secara langsung memanfaatkan tanah untuk produksi pertanian, melainkan diberikan kepada badan dan perseorangan lain untuk mendapatkan kontrak produksi pertanian, maka tanahnya harus diambil alih sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pertanahan; selama Negara belum mengambil alih tanahnya, wajib membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PPB) sebesar 100%.
Sumber: https://daibieunhandan.vn/doi-tuong-nao-duoc-mien-thue-toan-bo-dien-tich-dat-nong-nghiep-10395110.html






Komentar (0)