(Dan Tri) - Dulu, pelatih Shin Tae Yong sempat ragu menghadapi tim Vietnam. Namun, kini situasinya telah berubah, karena pelatih Korea tersebut memiliki pemahaman yang mendalam dan berhasil mengangkat kekuatan sepak bola Indonesia.
Pelatih Park Hang Seo pergi, Shin Tae Yong tidak lagi takut
Pelatih Park Hang Seo dan Shin Tae Yong adalah rekan dekat di Korea. Mereka juga merupakan pelopor gelombang pelatih Korea yang "menyerbu" sepak bola Asia Tenggara. Ada masanya ketika setiap pertarungan antara kedua pelatih dari negeri Kim Chi ini disaksikan oleh seluruh negeri Korea.

Pelatih Shin Tae Yong Makin Tahu Tentang Sepak Bola Indonesia
Kemenangan atas Arab Saudi di babak kualifikasi ketiga Piala Dunia 2026 pada 19 November lalu membuka harapan besar bagi sepak bola Indonesia dalam meraih mimpi berlaga di Piala Dunia. Mungkin, saat pelatih Shin Tae Yong hadir di tanah air pada 2020, hal ini hanya seperti mimpi bagi Indonesia. Kala itu, mereka masih berada di peringkat 173 dunia . Melihat kekalahan beruntun pelatih Shin Tae Yong dari rekan senegaranya, Park Hang Seo, dan meremehkan bakat sang juru strategi, rasanya keliru. Ingat, sebelum datang ke Indonesia, pelatih Shin pernah membawa timnas Korea ke Piala Dunia 2018. Di turnamen itu, mereka menang melawan Jerman. Kebangkitan sepak bola Indonesia berawal dari gelombang pemain naturalisasi. Namun, mengabaikan peran pelatih Shin Tae Yong adalah kesalahan besar. Ia dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, membentuk tim yang sangat kompak. Di sana, miliarder Indonesia itu mendukung semua permintaan Shin Tae Yong, termasuk naturalisasi massal, agar sukses. Layaknya pelatih Park Hang Seo, Shin Tae Yong membawa semangat baja Korea ke tim Indonesia. Saat debutnya di sepak bola Indonesia, pelatih Shin mengkritik pemain Indonesia karena fisiknya yang lemah. Ia mengatakan mereka hanya cukup kuat untuk bermain selama 90 menit. Sekarang, mari kita lihat pemain-pemain asli Indonesia (apalagi pemain naturalisasi) seperti Rizky Ridho, Yakob Sayuri, Marselino Ferdinan, atau Pratama Arhan beraksi di hadapan pemain-pemain Arab Saudi. Sejak awal kiprahnya di Indonesia, pelatih Shin Tae Yong bertekad membangun kekuatan muda (bukan sekadar naturalisasi). Berkat itu, Garuda (julukan Indonesia) telah meraih prestasi gemilang seperti menjuarai SEA Games ke-32 (meski Shin tidak langsung memimpin) atau mencapai semifinal Piala Asia U-23, dan hampir meraih tiket Olimpiade 2024. Pelatih Shin dan PSSI juga aktif menyelenggarakan turnamen-turnamen dunia usia muda seperti turnamen U-20 (diskualifikasi) dan turnamen U-17 agar timnas muda Indonesia berkesempatan berkompetisi.

Tantangan Shin Tae Yong di Piala AFF 2024
Melibatkan timnas U-22 Indonesia di Piala AFF 2024 menjanjikan tantangan besar bagi pelatih Shin Tae Yong. Menurut media Indonesia, awalnya pelatih Indra Sjafri (yang kerap menangani timnas muda Indonesia) direkomendasikan untuk memimpin tim ini. Namun, belakangan, Presiden Erick Thohir meminta Shin Tae Yong. Hal ini menunjukkan ekspektasi PSSI terhadap pemain muda Indonesia, sekaligus bakat yang dimiliki pelatih Shin Tae Yong. Tentu saja, Garuda tidak menganggap Piala AFF 2024 sebagai ajang yang mudah. Sebaliknya, mereka melihat turnamen ini sebagai ajang pemusatan latihan yang bermanfaat bagi timnas muda, tak kalah pentingnya dengan turnamen Asia U-23. Menjelang turnamen, pelatih Shin Tae Yong tetap memiliki target besar, yaitu membawa timnas Indonesia menjuarai Piala AFF 2024. Ini bukan pertama kalinya pelatih asal Korea ini berada dalam posisi sulit. Tahun ini, ia dihadapkan pada target lolos fase grup Piala Asia 2024, mencapai perempat final Piala Asia U-23, dan meraih prestasi di kedua ajang tersebut. Ia juga semakin dekat dengan target mencapai babak kualifikasi keempat Piala Dunia 2026. Meskipun demikian, kegigihan dan tekad Shin Tae-yong merupakan aset berharga bagi sepak bola Indonesia. Hal itu dapat terus membantu tim ini meraih prestasi tinggi. Tim Vietnam perlu sangat berhati-hati saat menghadapi tim U-22 Indonesia di laga penentuan Piala AFF 2024 pada bulan Desember, terutama mengingat kita berada di bawah tekanan psikologis setelah kalah dari tim "musuh bebuyutan" Shin Tae-yong sebanyak 3 kali tahun ini.Dantri.com.vn
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/doi-tuyen-viet-nam-va-noi-lo-so-mang-ten-shin-tae-yong-20241128155539272.htm
Komentar (0)