
Dari produk tradisional hingga “emas hijau” pegunungan dan hutan
Masyarakat Pa Co masih saling menceritakan kisah burung Phoenix berparuh emas yang dulunya memakan buah teh di pegunungan tinggi. Saat terbang di atas tanah ini, ia menjatuhkan biji-biji teh, yang kemudian tumbuh menjadi hutan teh Shan Tuyet yang luas. Tidak ada yang tahu persis kapan pohon-pohon teh pertama kali ditanam, tetapi mereka telah ada di sana sejak lama, melekat dalam kehidupan banyak generasi.
Bapak Song A Tenh, dusun Pa Co 1, berkata: “Pohon teh sudah ada di sini sejak zaman nenek moyang kami, batangnya sebesar lengan orang dewasa, dipenuhi jejak-jejak waktu. Saya merawatnya, memangkasnya untuk membentuk kanopi, sehingga setiap panen, satu pohon menghasilkan hasil yang setara dengan puluhan pohon teh yang baru ditanam.”
Bagi masyarakat Mong, pohon teh tak hanya mendatangkan pendapatan, tetapi juga kenangan masa kecil dan budaya desa. Bapak Phang A Gang di dusun Cha Day mengenang: “Waktu saya kecil, pohon-pohon teh ini sudah berdiri tegak. Masa kecil kami dihabiskan mengikuti orang tua memanjat pohon untuk memetik kuncup, lalu berkumpul di sekitar panci besi cor untuk menyangrai teh secara manual. Rasa teh yang manis dan sepat telah meresap ke dalam darah dan daging kami, menjadi cita rasa tanah air kami.”


Pohon teh kuno dengan batang dan cabang yang ditutupi lumut tidak memerlukan perawatan yang rumit, namun tumbuh dengan tenang di tengah kabut gunung, menyerap saripati langit dan bumi untuk menghasilkan kuncup teh Shan Tuyet premium, dengan rasa sepat yang ringan dan rasa manis yang mendalam yang sangat unik.
Sebelumnya, teh Shan Tuyet sebagian besar dipetik dan dipanggang secara manual oleh penduduk setempat. Namun, dalam 5 tahun terakhir, nilai teh ini telah diakui secara lebih sistematis dan strategis. Partisipasi masyarakat lokal dan pelaku bisnis telah menciptakan titik balik penting dalam konsumsi produk teh. Khususnya, pelaku bisnis lokal telah membangun pabrik pengolahan dengan kapasitas 5 ton kuncup segar per hari, membentuk rantai produk bagi masyarakat setempat.
Berkat hal tersebut, pohon teh kuno bukan lagi sekadar tanaman tradisional, melainkan telah menjadi sumber pendapatan yang signifikan, berkontribusi pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Selain itu, lahan teh yang baru ditanami juga telah diperluas seluas 80 hektar, menciptakan posisi yang lebih kokoh bagi merek teh Pa Co Shan Tuyet.
Menurut Ibu Giang Y Dua, Ketua Asosiasi Petani Komune Pa Co, kondisi alam di sini menciptakan cita rasa istimewa bagi teh Shan Tuyet. "Kualitas teh sangat bergantung pada ketinggian dan iklim. Pa Co memiliki kondisi ideal untuk menghasilkan produk premium dengan cita rasa kaya yang tak dapat ditemukan di tempat lain," ujar Ibu Dua.


Arah berkelanjutan dari konservasi ke pariwisata pengalaman
Pada tahun 2019, produk teh Pa Co Shan Tuyet mendapatkan sertifikasi OCOP bintang 4 di tingkat provinsi. Sertifikasi ini dianggap sebagai paspor penting yang membantu merek teh Pa Co menjangkau pasar yang lebih luas, sekaligus menegaskan posisi dan nilai produk lokal.
Menyadari potensi besar hutan teh purba, pemerintah dan masyarakat Pa Co sedang menyelesaikan berkas permohonan pengakuan populasi teh Shan Tuyet sebagai Pohon Warisan Vietnam. Bapak Sung A Chênh, Sekretaris Komite Partai komune Pa Co, mengatakan: "Pengakuan ini tidak hanya bermakna dalam melestarikan sumber daya genetik yang berharga, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk membangun Pa Co menjadi destinasi wisata yang unik dan menarik di peta pariwisata Barat Laut."

Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, hutan teh berusia ratusan tahun ini telah menjadi tempat perhentian menarik dalam tur "berburu awan" di Pa Co. Pengunjung datang ke sini tidak hanya untuk menikmati teh hangat di ruang berkabut, tetapi juga untuk memetik kuncup teh muda dan berpartisipasi dalam proses pemanggangan teh bersama penduduk setempat.
Model pariwisata pertanian ini membawa banyak nilai: membantu wisatawan memperoleh pengalaman autentik, membantu penduduk lokal memperoleh lebih banyak penghidupan, dan juga merupakan cara paling nyata untuk mempromosikan budaya dan produk lokal.
Hutan teh Shan Tuyet kuno di Pa Co merupakan kristalisasi alam dan upaya pelestarian yang telah dilakukan selama beberapa generasi. Ratusan tahun telah berlalu, pohon-pohon teh masih berdiri tegak di sana, memelihara kehidupan material sekaligus menjadi saksi sejarah, melestarikan identitas budaya masyarakat Mong.

"Saat ini, ketika ekonomi pasar membuka banyak peluang, membangkitkan dan mempromosikan potensi serta nilai pohon teh adalah cara bagi masyarakat Mong di komune Pa Co untuk berkembang secara berkelanjutan. Pohon teh tidak hanya membantu masyarakat keluar dari kemiskinan, tetapi juga dapat membantu mereka menjadi kaya di tanah air mereka," ujar Bapak Sung A Chênh.

Rahasia kaya direktur koperasi pertanian 'amatir'

Bebas dari kemiskinan dan menjadi miliarder, membantu banyak orang lokal menjadi kaya

Seorang anak laki-laki Mong dan perjalanannya untuk membantu orang keluar dari kemiskinan
Sumber: https://tienphong.vn/dong-bao-mong-o-pa-co-thoat-ngheo-nho-bau-vat-tram-tuoi-post1780645.tpo
Komentar (0)