Namun, setelah lebih dari 10 tahun, lahan seluas lebih dari 10.000 meter persegi itu masih terbengkalai, pagar sengnya rusak, rumput liar tumbuh di mana-mana, menjadi titik panas pembuangan sampah lahan publik tepat di jantung ibu kota.

Lahan di Jalan Le Duan nomor 295 seluas 10.331,2 m² ini awalnya merupakan proyek pembangunan SAS Hanoi Royal Hotel yang diinvestasikan oleh Perusahaan Patungan SAS Hanoi Royal Hotel. Namun, karena berbagai alasan, proyek tersebut tidak dapat dilaksanakan.
Pada tanggal 9 Desember 2013, Komite Rakyat Hanoi mengeluarkan Keputusan No. 7481/QD-UBND untuk mereklamasi seluruh area dan menyerahkannya kepada Pusat Pengembangan Dana Tanah Hanoi untuk dikelola. Pada tahun 2016, pemerintah kota pada prinsipnya setuju untuk menugaskan Hanoi Parking Lot Exploitation One Member Co., Ltd. untuk mempelajari dan mengembangkan rencana investasi untuk area parkir bawah tanah di lokasi ini. Namun, bertahun-tahun kemudian, proyek tersebut belum terlaksana.
Lahan yang terbengkalai selama bertahun-tahun ini ditumbuhi rumput liar dan sampah, memengaruhi lingkungan tempat tinggal rumah-rumah di sekitarnya dan merusak keindahan kota. Warga Distrik Hai Ba Trung berpendapat bahwa, di tengah minimnya lahan parkir dan ruang publik di kota ini, membiarkan lahan terbengkalai seluas itu merupakan pemborosan besar.
Terkait keterlambatan pelaksanaan proyek, Wakil Kepala Dinas Ekonomi, Infrastruktur, dan Perkotaan Kecamatan Hai Ba Trung, Ngo Duy Hai, menjelaskan: "Karena proyek pembangunan lahan parkir bawah tanah tidak terlaksana, pada 16 Januari 2023, Kantor Komite Rakyat Hanoi menerbitkan Dokumen No. 618/VP-DT untuk sementara meminjamkan lahan tersebut kepada Departemen Logistik ( Kementerian Keamanan Publik ) guna membangun kamp untuk pembangunan kantor pusat Kementerian Keamanan Publik. Saat ini, kantor pusat Kementerian Keamanan Publik telah diresmikan dan masa peminjaman lahan oleh Departemen Logistik hingga Desember 2025 akan berakhir. Komite Rakyat Kecamatan Hai Ba Trung juga sangat prihatin dengan pemborosan dana lahan utama ibu kota dan kami merekomendasikan agar pihak berwenang segera menemukan solusi untuk memanfaatkan lahan tersebut dengan baik, guna menghindari pemborosan yang berkepanjangan."
Terlihat bahwa, dalam konteks dana lahan dalam kota yang semakin terbatas, situasi ini semakin menunjukkan ketidakcukupan dalam pengelolaannya. Setiap tahun proyek ini terlambat dari jadwal, yang berarti kota kehilangan kesempatan untuk meningkatkan infrastruktur lalu lintas, dan masyarakat terus menderita karena kurangnya tempat parkir dan ruang hidup bersama.
Tidak hanya berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, penundaan ini juga mengurangi efisiensi pemanfaatan lahan publik dan menghambat pembangunan sosial ekonomi.
Masyarakat percaya bahwa untuk mengatasi situasi ini, investor perlu didorong untuk melaksanakan proyek sesuai peta jalan, atau jika unit tersebut tidak memiliki kapasitas untuk melaksanakan proyek, perlu ditarik dengan tegas dan dipilih unit yang memiliki kapasitas memadai untuk melaksanakannya. Hanya dengan demikian, proyek di Jalan Le Duan 295 ini akan benar-benar menjadi proyek infrastruktur yang bermanfaat, berkontribusi pada keindahan kota dan meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat.
Sumber: https://hanoimoi.vn/du-an-bai-do-xe-ngam-hon-10-nam-chua-khoi-dong-717961.html
Komentar (0)