Acara ini diselenggarakan oleh Departemen Kebudayaan, Olahraga , dan Pariwisata bekerja sama dengan Badan Pengelola Proyek Pengelolaan Hutan Berkelanjutan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Provinsi Quang Nam dan World Wide Fund for Nature (WWF) di Vietnam.
Menurut statistik dari Asosiasi Pariwisata Vietnam, negara ini saat ini memiliki 33 taman nasional, 57 cagar alam, 13 kawasan konservasi spesies dan habitat, 53 kawasan perlindungan lanskap, dan 9 cagar biosfer. Provinsi Quang Nam sendiri memiliki satu taman nasional dan dua kawasan konservasi spesies dan habitat. Hal ini dianggap sebagai peluang potensial bagi bisnis pariwisata untuk berkembang dan menciptakan wisata unik untuk setiap daerah dan wilayah. Setiap tahun, kegiatan ekowisata di hutan-hutan khusus ini menarik lebih dari 2 juta pengunjung, menghasilkan pendapatan lebih dari 100 miliar VND dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan lokal.
Pemandangan dari lokasi konferensi.
Bapak Hoang Hoa Quan dari Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam menyampaikan bahwa, agar pariwisata bertanggung jawab dapat dikaitkan dengan konservasi satwa liar dan alam, kegiatan pariwisata harus berkontribusi pada pembangunan ekonomi serta menciptakan mata pencaharian dan pendapatan bagi masyarakat. Kegiatan pariwisata harus berkontribusi pada perlindungan nilai-nilai warisan budaya, konservasi ekosistem, dan pengurangan pembuangan limbah langsung ke lingkungan alam.
Di Provinsi Quang Nam, pada tahun 2023, industri pariwisata menargetkan untuk menarik 7 juta pengunjung dan menghasilkan pendapatan pariwisata sebesar 9.000 miliar VND. Untuk mencapai tujuan ini, selain solusi untuk mendorong pemulihan dan percepatan industri pariwisata pasca pandemi, provinsi ini mengembangkan pariwisata hijau, pariwisata berbasis komunitas, ekowisata, dan pariwisata bertanggung jawab yang terkait dengan perlindungan alam dan satwa liar. Inisiatif-inisiatif ini sedang diimplementasikan dan semakin disebarluaskan kepada pelaku usaha dan warga.
Menurut Van Ba Son, Wakil Direktur Dinas Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Quang Nam, pariwisata bertanggung jawab yang terkait dengan pelestarian alam dan satwa liar merupakan fondasi bagi pembangunan pariwisata berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan kemanusiaan ini, pelaku usaha pariwisata, wisatawan, dan masyarakat setempat harus mengubah persepsi mereka tentang adat istiadat setempat dan permintaan untuk berburu hewan liar untuk makanan, dekorasi, atau suvenir. Oleh karena itu, tujuan mengembangkan pariwisata bersamaan dengan pelestarian alam dan satwa liar menjadi topik utama diskusi di antara peserta lokakarya, yang bertujuan untuk menyelaraskan kepentingan pelaku usaha pariwisata, agen perjalanan, destinasi, dan wisatawan.
Berdasarkan analisis dampak dan risiko berbahaya yang dihadapi satwa liar akibat aspek negatif kegiatan pariwisata, wisatawan, serta dampak negatif dari penangkapan, perdagangan, dan konsumsi satwa liar, para delegasi mengusulkan solusi yang harmonis, berkelanjutan, dan menghindari konflik antara kepentingan ekonomi dan konservasi alam serta satwa liar.
Menurut VNA/Kantor Berita
Sumber






Komentar (0)