Pariwisata Vietnam mencapai rekor baru bagi pengunjung internasional

Menurut data yang dirilis oleh Kantor Statistik Umum pada pagi hari tanggal 6 Februari, jumlah pengunjung internasional ke Vietnam pada bulan Januari 2025 mencapai hampir 2,1 juta, meningkat 18,5% dibandingkan bulan sebelumnya dan meningkat 36,9% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.

Ini merupakan rekor baru bagi industri pariwisata Vietnam, melampaui hampir 2 juta pengunjung internasional pada Januari 2020. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 sebelum pandemi, jumlah pengunjung pada Januari 2025 meningkat 37,8%.

Menyambut rekor jumlah pengunjung hampir 2,1 juta pada bulan pertama tahun 2025 merupakan hasil kerja keras seluruh industri pariwisata Vietnam selama ini. (Sumber: Pusat Informasi Pariwisata)

Tiongkok kembali menjadi pasar nomor 1 yang mengirimkan wisatawan ke Vietnam dengan 575 ribu kedatangan, atau 27,7%. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada Januari 2029 (mencapai 373,5 ribu kedatangan), meningkat 54%.

Korea Selatan berada di peringkat kedua, mencapai 417 ribu kedatangan (20,1%). Kamboja berada di peringkat ketiga (100 ribu kedatangan), AS di peringkat keempat (93 ribu kedatangan), dan Taiwan (Tiongkok) di peringkat kelima (91 ribu kedatangan). Disusul oleh Jepang, Australia, India, Malaysia, dan Thailand.

Pemulihan pasar Tiongkok yang mengesankan ini berkat serangkaian kegiatan penghubung untuk membuka pasar dan meningkatkan kerja sama dan pertukaran wisatawan antara otoritas, daerah, dan bisnis di Vietnam dan Tiongkok.

Khususnya, pada bulan November 2024, Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam dan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata menyelenggarakan program untuk memperkenalkan budaya dan pariwisata Vietnam di Chongqing dan Kunming, dan merasa terhormat menyambut Perdana Menteri Pham Minh Chinh untuk hadir dan memberikan pidato guna lebih lanjut mempromosikan pertukaran budaya dan pariwisata antara kedua negara.

Selain itu, kebangkitan pasar Kamboja juga menjadi sorotan. Pada tahun 2024, terdapat 475 ribu pengunjung dari Kamboja, dan pada Januari 2025 saja, terdapat sekitar 100 ribu pengunjung dari pasar ini, yang membawa Kamboja dari peringkat ke-9 ke peringkat ke-3 dalam 10 pasar terkemuka.

Pendorong pertumbuhan utama pada Januari 2025 berasal dari pasar besar Tiongkok, naik 137,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024; Kamboja meningkat tajam sebesar 168,6%, AS meningkat sebesar 22,3%; Jepang meningkat sebesar 19,3%; Taiwan (Tiongkok) meningkat sebesar 8,5%; Australia meningkat sebesar 7,1%, India meningkat sebesar 5,2%.

Ada juga pertumbuhan dari pasar dekat kawasan Asia Tenggara seperti Filipina (+104,9%), Laos (+99,4%), dan Indonesia (+7,5%).

Januari 2025 terus mencatat pertumbuhan positif dari pasar-pasar Eropa dengan pembebasan visa unilateral, termasuk Rusia (+116,8%), Inggris (+13,8%), Prancis (+16,1%), Jerman (+22,9%). Selain itu, terdapat Italia (+21,8%), Spanyol (+7,2%), Denmark (+17,8%), Norwegia (+35,6%), dan Swedia (+31,8%).

Pertumbuhan dari pasar-pasar ini terus menunjukkan efisiensi tinggi dari kebijakan peningkatan masa tinggal sementara dari 15 hari menjadi 45 hari untuk 13 negara dengan pembebasan visa unilateral sesuai Resolusi 128/NQ-CP Pemerintah , berlaku mulai 15 Agustus 2023.

Menyambut rekor jumlah hampir 2,1 juta pengunjung pada bulan pertama tahun 2025 merupakan hasil usaha seluruh industri pariwisata Vietnam selama ini, dalam konteks industri pariwisata Asia yang pulih pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan kawasan lain di dunia.

Sumber: https://baoquocte.vn/du-lich-viet-nam-dat-ky-luc-moi-ve-khach-quoc-te-303378.html