Sesuai dengan Pasal 58 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2008, pengemudi yang akan melakukan kegiatan lalu lintas harus memenuhi syarat usia dan kesehatan yang dipersyaratkan, memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang, dan wajib membawa dokumen kendaraan sebagai berikut:
- Registrasi kendaraan;
- Surat Izin Mengemudi;
- Sertifikat inspeksi keselamatan teknis dan perlindungan lingkungan untuk beberapa jenis kendaraan;
- Sertifikat asuransi tanggung jawab kendaraan bermotor.
Dokumen yang dibawa saat mengemudikan kendaraan harus asli, diterbitkan oleh instansi pemerintah yang berwenang, sesuai jenis kendaraan yang dikendarai, dan masih berlaku. Dokumen cetak atau fotokopi (termasuk salinan yang telah dilegalisasi oleh notaris) tidak dapat digunakan.
Penggunaan salinan SIM yang dilegalisasi oleh notaris dapat dikenakan denda sesuai dengan ketentuan Pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 100/2019/ND-CP tanggal 30 Desember 2019 tentang Sanksi Administratif atas Pelanggaran di Bidang Lalu Lintas Jalan dan Perkeretaapian.
Denda untuk sepeda motor adalah 100.000 - 200.000 VND, untuk mobil adalah 200.000 - 400.000 VND.
Namun, pengemudi kendaraan bermotor yang ikut serta dalam lalu lintas diperbolehkan menggunakan salinan resmi STNK dan tanda terima asli yang sah dari lembaga kredit, sebagai pengganti STNK asli selama lembaga kredit tersebut memegang STNK asli.
Secara spesifik, Pasal 80 Klausul 13 Keputusan 100/2019/ND-CP menetapkan: "Pengemudi kendaraan bermotor diperbolehkan menggunakan salinan resmi Surat Tanda Registrasi Kendaraan (untuk kendaraan bermotor yang digunakan di jalan raya), salinan resmi Surat Tanda Registrasi Kendaraan Bermotor (untuk kendaraan bermotor yang digunakan di jalan raya) dengan bukti penerimaan asli yang sah dari lembaga kredit, sebagai pengganti surat tanda registrasi kendaraan bermotor asli, Surat Tanda Registrasi Kendaraan Bermotor (STA) selama lembaga kredit tersebut memegang surat tanda registrasi kendaraan bermotor asli, STA".
Dengan demikian, apabila kendaraan bermotor yang dibeli secara mencicil dari bank atau lembaga kredit masih memiliki STNK asli untuk mengamankan kewajiban perdata (kredit pemilikan rumah, pembelian secara mencicil, dan sebagainya), maka pemilik kendaraan bermotor dapat menggunakan salinan yang telah dilegalisasi dengan surat dari bank pada STNK miliknya ketika ikut serta dalam berlalu lintas.
Perlu diketahui, saat berpartisipasi dalam lalu lintas, pengemudi harus membawa tanda terima asli yang sah dari lembaga kredit untuk menghindari denda.
Dengan demikian, apabila mobil dibeli secara mencicil, STNK masih dipegang oleh bank, pengemudi masih diperbolehkan membawa fotokopi yang dilegalisasi oleh notaris dan diberi stempel merah dari bank, hal ini masih sesuai ketentuan.
Minh Hoa (t/h)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)