Coco Gauff tersingkir di babak pertama - Foto: REUTERS
Setelah sukses gemilang di Paris bulan lalu, Gauff tiba-tiba tumbang dengan cepat di tangan lawan Ukraina, Dayana Yastremska, dengan skor 7-6 (7-3), 6-1 di babak pertama Wimbledon 2025.
Yastremska, peringkat 42 dunia , bermain dengan percaya diri dan tanpa rasa takut menghadapi lawannya yang tangguh. Ia memanfaatkan bola-bola tingginya yang kuat dengan baik dan terus menekan Gauff untuk memenangkan tiga break servis penting di set kedua.
Sementara itu, Gauff melakukan 9 kesalahan ganda berturut-turut, termasuk 2 pada tie-break pertama, yang menyebabkan dia secara bertahap kehilangan ritme dan mentalitasnya.
Pertandingan berlangsung cepat, hanya 1 jam 19 menit. Coco Gauff bahkan melakukan kesalahan ganda saat pemungut bola masih berada di lapangan, menunjukkan masalah mentalnya saat tie-break.
Pada set kedua, Yastremska terus mematahkan servis Gauff berkali-kali hingga berbuah kemenangan kilat dengan skor 6-1.
Ini adalah kedua kalinya dalam tiga tahun terakhir Gauff terhenti di babak pertama di Wimbledon, menunjukkan bahwa lapangan rumput masih menjadi kelemahan terbesarnya.
Petenis Amerika berusia 21 tahun itu diperkirakan akan segera melampaui Sabalenka dan naik ke peringkat satu dunia. Namun dengan kekalahan yang mengejutkan ini, Coco Gauff harus menunggu setidaknya 3 bulan lagi untuk mencapainya.
Setelah pertandingan, Gauff mengakui bahwa ia mengalami kesulitan besar dalam transisi dari tanah liat ke rumput dalam waktu yang singkat.
"Saya merasa sedikit kewalahan secara mental setelah kejadian di Paris, dan mungkin saya tidak beradaptasi tepat waktu," kata Gauff.
Di sisi lain, Yastremska tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Ia mengungkapkan bahwa ini adalah kemenangan terbesar dalam kariernya. Ia akan menghadapi Anastasia Zakharova di babak kedua.
Bukan hanya Gauff yang terjatuh, tetapi Jessica Pegula (unggulan nomor 3), Zheng Qinwen (nomor 5) dan dua pemain tunggal putra teratas, Alexander Zverev (nomor 3), Daniil Medvedev (nomor 9), semuanya terhenti di awal.
Sejak 2001, ini merupakan rekor jumlah unggulan yang tereliminasi di babak pertama di Grand Slam.
Pada pertandingan tunggal putra terakhir, Djokovic menang 3-1 atas Alexandre Muller. Ia akan menghadapi pemain tuan rumah Dan Evans di babak kedua.
Sumber: https://tuoitre.vn/duong-kim-vo-dich-roland-garros-thua-soc-o-vong-1-wimbledon-20250702050942786.htm
Komentar (0)