Ekitike - nilai awal £69 juta

Ekitike menunjukkan nilainya.

Namun lebih dari sekadar skor, pertandingan ini merupakan demonstrasi jelas mengenai titik balik yang terbentuk di era Arne Slot - saat Hugo Ekitike muncul sebagai simbol baru keberanian dan ambisi, sementara Alexander Isak perlahan-lahan kehilangan sentuhannya.

Dari kegelapan kegagalan menuju cahaya Frankfurt

Empat kekalahan beruntun membuat Liverpool terpuruk saat bertandang ke Jerman di Fase Grup Liga Champions. Namun, justru dalam situasi inilah mereka menemukan inspirasi untuk bangkit. Arne Slot memilih untuk memberikan pukulan telak: memasukkan Ekitike—pemain yang sempat diragukan karena usianya yang masih muda dan biaya transfernya yang mencapai 69 juta pound—ke dalam susunan pemain inti.

Dan hanya dalam 35 menit, pilihan itu membuahkan hasil. Dalam sebuah serangan balik yang sempurna, Ekitike berlari di lapangan, dengan tenang mencetak gol penyeimbang melawan mantan klubnya, Frankfurt, sekaligus membuka skor bagi Liverpool. Sejak saat itu, semua kekhawatiran sirna. Liverpool bermain seolah tak pernah goyah—cepat, tepat, dan penuh semangat.

Yang membuat penampilan Ekitike istimewa bukan hanya gol-golnya. Ia memainkan gaya sepak bola yang dinamis dan canggih, terus-menerus mengganggu pertahanan lawan, dan berkolaborasi apik dengan Florian Wirtz dan Curtis Jones. Di usia 23 tahun, Ekitike menunjukkan kedewasaan yang langka: tahu bagaimana memilih posisi, bagaimana melepaskan diri dari tekanan, dan yang terpenting, selalu siap berkorban demi tim.

Ekitike bermain semakin baik.

Ketika ia digantikan oleh Mohamed Salah pada menit ke-74, pemain Prancis itu menerima tepuk tangan meriah dari tribun penonton - sebuah tanda bahwa ia memenangkan hati para penggemar lebih cepat dari yang diperkirakan siapa pun. Enam gol dalam 12 pertandingan - angka itu bukan sekadar statistik, tetapi juga sebuah deklarasi: Ekitike menjadi bagian dari teka-teki yang telah lama dinantikan Slot.

Isak dan kekecewaan sebesar £125 juta

Di sisi lain, Alexander Isak melanjutkan tren buruknya. Diharapkan menjadi rekrutan terobosan, Isak kini hanya meninggalkan kekecewaan. Setelah penampilan yang kurang memuaskan melawan Manchester United, ia menghilang di lapangan Frankfurt - tanpa kecepatan, tanpa ketajaman, tanpa gairah.

Slot, bukan tipe pelatih yang memanjakan pemain bintangnya, membuat keputusan dingin untuk menarik Isak di babak pertama. Pesannya jelas - tidak ada yang dijamin menjadi starter tanpa membuktikan kemampuannya. Dan jika Wirtz harus duduk di bangku cadangan untuk menemukan tempatnya, Isak kini membutuhkan "peringatan" serupa.

Kemenangan di Frankfurt tidak hanya mengurangi tekanan pada Liverpool, tetapi juga membuka persaingan baru di lini serang. Dengan Brentford, tim yang dikenal dengan pertahanannya yang rapat, menanti mereka akhir pekan ini, Slot pasti telah menemukan solusi untuk posisi penyerang tengah mereka: Ekitike layak mendapat kesempatan.

Dalam sepak bola, performa adalah satu-satunya kebenaran. Isak mungkin seorang bintang besar, tetapi Ekitike adalah inspirasi hidup bagi gaya bermain Slot yang sedang dibangun - kecepatan, tekanan, dan efisiensi. Liverpool baru mungkin sedang dibangun, di mana pemain muda yang lapar seperti Ekitike melanjutkan tradisi Anfield, yaitu tidak ada yang lebih besar dari tim.

Sumber: https://znews.vn/ekitike-69-trieu-bang-bat-dau-dang-gia-post1596137.html