Gedung Foxconn di Taipei (Taiwan)
Foxconn Taiwan mengumumkan pada 10 Juli bahwa mereka menarik diri dari usaha patungan manufaktur semikonduktor senilai $19,5 miliar dengan Vedanta Group India, hambatan baru dalam rencana manufaktur chip Perdana Menteri India Narendra Modi.
Foxconn, produsen elektronik kontrak terbesar di dunia , menandatangani kesepakatan dengan Vedanta tahun lalu untuk mendirikan pabrik semikonduktor dan display di negara bagian asal Tn. Modi, Gujarat.
"Foxconn telah memutuskan untuk tidak melanjutkan usaha patungan dengan Vedanta," demikian pernyataan Foxconn seperti dikutip Reuters, namun tidak menjelaskan alasannya.
Foxconn mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Vedanta selama lebih dari setahun untuk mengubah "ide semikonduktor yang hebat menjadi kenyataan," tetapi mereka telah bersama-sama memutuskan untuk mengakhiri usaha patungan tersebut dan akan menghapus namanya dari usaha patungan tersebut, yang sekarang sepenuhnya dimiliki oleh Vedanta.
Perdana Menteri Modi telah menjadikan pembuatan cip sebagai prioritas utama dalam strategi ekonomi India untuk memasuki "era baru" dalam manufaktur elektronik. Langkah Foxconn ini merupakan pukulan bagi ambisinya untuk menarik investor asing guna memproduksi cip di dalam negeri untuk pertama kalinya.
Vedanta Group tidak segera menanggapi permintaan komentar. Foxconn terkenal sebagai produsen iPhone dan produk Apple lainnya, tetapi dalam beberapa tahun terakhir telah berekspansi ke bisnis chip untuk mendiversifikasi bisnisnya.
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa rencana India telah menemui kendala, karena proyek Vedanta-Foxconn berjalan lambat akibat kebuntuan dalam negosiasi untuk mendatangkan pembuat chip Eropa STMicroelectronics sebagai mitra.
Usaha patungan Vedanta-Foxconn telah membuat STMicroelectronics setuju untuk melisensikan teknologinya, tetapi pemerintah India telah menegaskan bahwa mereka ingin perusahaan Eropa tersebut lebih terlibat, misalnya dengan mengambil saham dalam kemitraan tersebut. STMicro tidak tertarik dengan hal itu, dan perundingan tetap menemui jalan buntu, menurut sebuah sumber.
India memperkirakan pasar semikonduktornya akan bernilai $63 miliar pada tahun 2026. Tahun lalu, India menerima tiga permohonan untuk mendirikan pabrik di bawah program insentif senilai $10 miliar.
Sebelumnya pada 14 Februari 2022, Foxconn mengumumkan kemitraan dengan Vedanta untuk memproduksi semikonduktor di India guna mendiversifikasi bisnisnya. Saat itu, Foxconn menyatakan bahwa hal ini akan menjadi "dorongan signifikan bagi industri manufaktur elektronik domestik di India".
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)