Pasar kopi
Pada akhir sesi perdagangan tanggal 17 September, di lantai London, kontrak kopi robusta untuk pengiriman September 2025 ditutup pada 4.999 USD/ton, turun 0,85% (setara dengan 43 USD/ton) dibandingkan kemarin, sementara kontrak November 2025 anjlok 5,46% (261 USD/ton) menjadi 4.520 USD/ton.
Ilustrasi foto. Foto: Internet
Di pasar New York, harga berjangka kopi arabika untuk pengiriman September 2025 turun 2,34% (10,1 sen AS/pon) menjadi 422,25 sen AS/pon, sementara kontrak Desember 2025 turun 5,55% (22,75 sen AS/pon) menjadi 386,6 sen AS/pon.
Di Brasil, bursa mencatat harga berjangka kopi arabika untuk pengiriman September 2025 turun tajam sebesar 6,26% (33,9 sen AS/pon) menjadi 506,5 sen AS/pon, sementara kontrak Desember 2025 turun sebesar 4,03% (19,95 sen AS/pon) hingga ditutup pada 473,5 sen AS/pon.
Di pasar domestik Dataran Tinggi Tengah pada pagi hari tanggal 18 September 2025, harga kopi turun tajam, berfluktuasi antara 120.000 - 121.500 VND/kg.
Secara khusus, pedagang di Dak Nong lama membeli kopi dengan harga tertinggi 121.500 VND/kg, turun 1.300 VND/kg dibandingkan kemarin.
Provinsi Dak Lak mencatat 121.200 VND/kg, turun 1.500 VND/kg dibandingkan sesi sebelumnya.
Harga kopi di Gia Lai juga turun VND1.500/kg menjadi VND121.000/kg.
Lam Dong mengalami penurunan paling tajam, 2.200 VND/kg, sehingga harga kopi menjadi 120.000 VND/kg.
Penurunan tajam harga kopi domestik terjadi seiring dengan tren penurunan harga emas dunia. Pada pukul 04.00 pagi tanggal 18 September (waktu Vietnam), harga emas spot tercatat di level 3.680,68 USD/ons, turun 1,06 USD/ons dibandingkan kemarin. Dengan nilai tukar USD di Vietcombank (26.457 VND/USD), konversi tersebut setara dengan sekitar 117,4 juta VND/tael (belum termasuk pajak dan biaya).
Meski masih bertahan di sekitar rekor puncak, harga emas dunia saat ini menghadapi resistensi yang kuat, sementara investor menunggu hasil setelah pertemuan Fed, membuat tren tidak dapat diprediksi.
Pasar lada
Harga lada dalam negeri pada tanggal 18 September secara bersamaan disesuaikan turun sedikit, dengan tingkat umum berkisar antara 147.000 hingga 150.000 VND/kg.
Di Dataran Tinggi Tengah, harga lada Dak Lak saat ini mencapai 150.000 VND/kg, turun 1.000 VND/kg dibandingkan kemarin.
Gia Lai diperdagangkan pada harga 147.000 VND/kg, 1.000 VND/kg lebih rendah dari hari sebelumnya.
Lam Dong (sebelumnya Dak Nong) juga mencatat 150.000 VND/kg, turun 1.000 VND/kg.
Di Tenggara, harga lada di Kota Ho Chi Minh (sebelumnya Ba Ria - Vung Tau) saat ini 149.000 VND/kg, turun 1.000 VND/kg, sementara Dong Nai juga turun 1.000 VND/kg menjadi 149.000 VND/kg.
Selain itu, di Binh Phuoc lama (sekarang Dong Nai), harga lada turun 1.000 VND/kg dibandingkan kemarin, menjadi 147.000 VND/kg.
Di pasar internasional, Asosiasi Lada Internasional (IPC) mengumumkan harga pada 17 September, menunjukkan bahwa lada hitam Lampung (Indonesia) tetap tidak berubah pada 7.101 USD/ton, lada putih Muntok tetap tidak berubah pada 10.062 USD/ton.
Harga lada hitam ASTA Brasil tetap pada $6.600/ton, tidak berubah dari kemarin.
Lada hitam ASTA Malaysia mencapai 9.700 USD/ton, sementara lada putih ASTA negara ini mencapai 12.900 USD/ton, keduanya tidak berubah dari kemarin.
Harga ekspor lada Vietnam tetap tidak berubah dibandingkan hari sebelumnya, dengan lada hitam 500 gr/l seharga 6.600 USD/ton, 550 gr/l seharga 6.800 USD/ton, dan lada putih seharga 9.250 USD/ton.
Di pasar domestik, pasokan terus berkurang karena panen telah berakhir dan sebagian besar hasil panen telah dijual oleh petani, sehingga hanya menyisakan sedikit persediaan sementara perusahaan ekspor masih perlu membeli untuk memenuhi kontrak yang telah ditandatangani.
Menurut para pelaku bisnis, harga lada kemungkinan akan berfluktuasi dalam waktu dekat, tergantung pada kondisi cuaca di daerah penghasil lada dan permintaan impor dari pasar utama.
Dalam jangka pendek, pasar dianggap menguntungkan bagi petani dan bisnis karena permintaan internasional stabil dan pasokan terbatas di banyak negara produsen utama.
Di Brasil, panen telah selesai, dan tekanan jual telah mereda secara signifikan. Meskipun Vietnam dan Brasil masih memiliki persediaan, petani dan pedagang tidak terburu-buru melepasnya ke pasar. Selain itu, spekulasi dan peningkatan permintaan dari Tiongkok terus menopang harga lada agar tetap tinggi.
Lan Le
Source: https://doanhnghiepvn.vn/kinh-te/gia-nong-san-ngay-18-9-2025-ca-phe-ho-tieu-cung-di-xuong/20250918085242319
Komentar (0)