Dalam 5 bulan, Vietnam mengekspor lebih dari 6.400 ton adas bintang, setara dengan lebih dari 39 juta USD, peningkatan 129% dalam volume dan 202% dalam nilai dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Informasi di atas baru saja diumumkan oleh Asosiasi Lada Vietnam (VPA). India menguasai 63% pangsa pasar ekspor adas bintang, sementara 37% sisanya berasal dari Tiongkok, AS, dan pasar lainnya.
Para eksportir menyatakan bahwa dalam 5 bulan pertama tahun ini, India dan Tiongkok telah membeli rempah-rempah ini dari Vietnam dalam jumlah besar, dengan pertumbuhan tiga digit. Selain kedua pasar tersebut, AS dan Belanda juga meningkatkan pembelian adas bintang Vietnam. Diperkirakan pada akhir tahun, ekspor rempah-rempah ini ke pasar-pasar tersebut dapat mencapai lebih dari 100 juta dolar AS.
Menurut data Kementerian Kehutanan, total nilai ekspor kayu manis dan adas bintang terus meningkat, mencapai lebih dari 245 juta dolar AS pada tahun 2020 dan sekitar 274 juta dolar AS pada tahun 2021, menyumbang lebih dari 8,3% dari omzet ekspor sayur dan buah. Tahun ini, nilai ekspor kayu manis dan adas bintang diperkirakan mencapai sekitar 276 juta dolar AS.
Asosiasi Rempah Dunia menilai Vietnam memiliki banyak tanaman rempah yang berharga, salah satunya adalah adas bintang. Jenis ini sering digunakan sebagai bumbu dalam hidangan seperti pho, kari, sup mi sapi, semur, dan semur untuk membantu menciptakan rasa dan aroma pada hidangan tersebut. Di Vietnam, lahan budidaya adas bintang sekitar 40.000 hektar, terutama terkonsentrasi di Lang Son dan Cao Bang dengan hasil tahunan lebih dari 16.000 ton. Pabrik ini dimiliki oleh beberapa negara, mayoritas berada di Vietnam dan Tiongkok. Harga adas bintang kering di Vietnam berfluktuasi antara 180.000 dan 290.000 VND per kg, tergantung kualitasnya.
Pasar rempah-rempah dan penyedap rasa global bernilai 21,3 miliar USD pada tahun 2021 dan akan meningkat menjadi 27,4 miliar USD pada tahun 2026. Adas bintang Vietnam dikonsumsi secara kuat di banyak wilayah Asia Selatan (seperti India, Bangladesh), Timur Tengah (UEA, Pakistan), Asia Timur (Jepang, Taiwan-Cina, Korea), AS, dan negara-negara Uni Eropa.
Hong Chau
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)