
"Chicago Rat Hole" bukan "karya" seekor tikus - Foto: WIKIMEDIA COMMONS
"Chicago Rat Hole" adalah jejak kaki tikus yang diyakini sebagai tikus pembawa sial di trotoar Chicago, Illinois, AS. Tidak ada yang tahu asal muasalnya, tetapi penduduk setempat telah mengetahui keberadaannya selama sekitar 20-30 tahun.
Pada Januari 2024, penulis Winslow Dumaine mengunggah foto "Chicago Rat Hole" di X. Lokasi ini segera menjadi terkenal setelahnya, menjadi tempat untuk berfoto "check-in", bahkan menyelenggarakan pernikahan bagi banyak orang sebelum dihancurkan pada April 2025 karena kerusakan.
Banyak pengguna internet berspekulasi bahwa hewan yang meninggalkan bekas itu adalah tikus, sementara yang lain berspekulasi apakah hewan itu selamat dari kejadian tersebut.
Hal ini telah menarik perhatian Dr. Michael Granatosky, seorang ahli ekologi dan biologi evolusi di Universitas Tennessee (AS), dan rekan-rekannya, menurut CNN pada 16 Oktober.
Tim membandingkan tanda anatomi yang ditemukan di lubang tersebut dengan delapan spesies hewan pengerat yang cocok untuk mencoba mengidentifikasi "korban," termasuk tikus coklat, tikus rumah, tupai abu-abu timur, bajing tanah timur, tikus kesturi, tikus berkaki putih, tupai rubah, dan tupai terbang selatan.
Penemuan ini mungkin mengejutkan banyak orang karena tim meyakini bahwa "Chicago Rat Hole" tidak diciptakan oleh tikus.
“Analisis kami tidak menunjukkan banyak bukti yang mendukung hipotesis bahwa lubang tikus Chicago diciptakan oleh seekor tikus coklat ,” tulis tim tersebut.
Jejak kaki depan di lubang itu terlalu panjang, dan jari kaki ketiga serta kaki belakang juga terlalu panjang untuk menyerupai jejak tikus, kata tim tersebut.
Sebaliknya, data menunjukkan jejak tersebut milik hewan pengerat berbadan besar. Analisis awal membantu tim mempersempit kemungkinan spesies tersebut menjadi tupai abu-abu timur, muskrat, atau tupai rubah.
Setelah menggabungkan karakteristik seperti panjang kaki belakang, jari kaki ketiga, dan lain-lain, tim menyimpulkan bahwa lubang tersebut merupakan hasil karya tupai, karena tupai biasanya memiliki jari-jari kaki yang lebih panjang.
Tidak ada cukup informasi untuk menyimpulkan secara spesifik spesies tupai apa itu, tetapi kemungkinan besar itu adalah tupai abu-abu Timur mengingat prevalensinya di Chicago.
Selain itu, berdasarkan jejak yang tertinggal di lubang tersebut, tim memastikan bahwa hewan itu tidak mungkin selamat dari pendaratan ini.
Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Biology Letters .
Sumber: https://tuoitre.vn/giai-ma-bi-an-ho-chuot-chicago-tung-gay-xon-xao-mang-20251017142228223.htm
Komentar (0)