Baru-baru ini, banyak kasus flu parah yang mengakibatkan 'paru-paru putih' pada sinar-X atau pemindaian CT, sehingga menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Selain itu, informasi juga tersebar di media sosial bahwa memasukkan bawang bombai ke dalam air atau menaburkannya di sekitar rumah dapat membantu menangkal virus flu. Apa kebenaran isu ini?
Mengapa flu parah dapat menyebabkan "paru-paru putih"?
Dr. Bui Pham Minh Man, dari Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi, Kota Ho Chi Minh, cabang 3, mengatakan bahwa "paru-paru putih" adalah istilah medis yang menggambarkan gambaran sinar-X atau CT scan paru-paru yang rusak parah, yang tampak sebagai area putih keruh akibat akumulasi cairan inflamasi. Fenomena ini sering terjadi pada pasien influenza berat, terutama yang disebabkan oleh komplikasi influenza A/H5N1, influenza A/H1N1, atau influenza B.
Menurut para ahli pernapasan, "paru-paru putih" saat terinfeksi flu sering kali merupakan akibat dari sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS)—komplikasi serius yang disebabkan oleh respons peradangan tubuh yang berlebihan terhadap serangan virus. Ketika virus flu menyerang, sistem kekebalan tubuh bereaksi keras, merusak sawar alveolar-kapiler, menyebabkan cairan inflamasi meluap ke dalam alveoli, sehingga paru-paru tidak dapat bertukar gas secara efektif.
Fenomena "paru-paru putih" sering terjadi pada pasien dengan influenza berat.
Selain itu, beberapa mekanisme lain dapat menyebabkan “paru-paru putih” ketika terinfeksi flu seperti:
Superinfeksi bakteri : Flu melemahkan sistem kekebalan pada saluran pernapasan, menciptakan kondisi bagi bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Staphylococcus aureus untuk menyerang, menyebabkan pneumonia yang lebih parah.
Kerusakan paru-paru difus : Virus influenza langsung menyerang sel-sel alveolar, menghancurkan kemampuan untuk bertukar oksigen.
Badai sitokin : Beberapa kasus influenza yang parah menyebabkan respons peradangan yang berlebihan (badai sitokin), yang menyebabkan kerusakan cepat pada jaringan paru-paru, yang menyebabkan kegagalan pernapasan akut.
Kelompok berisiko tinggi yang rentan terhadap komplikasi ini meliputi lansia, orang dengan penyakit penyerta (diabetes, penyakit kardiovaskular, PPOK, defisiensi imun), ibu hamil, dan anak kecil. Jika muncul gejala seperti kesulitan bernapas, sianosis, dan demam tinggi berkepanjangan, pasien perlu segera dirawat di rumah sakit untuk mencegah perkembangan yang berbahaya.
Apakah menaruh bawang di rumah membantu mengusir virus flu?
Baru-baru ini, beredar informasi di media sosial bahwa merendam bawang dalam air atau membiarkannya di sekitar rumah dapat menyerap dan membunuh virus flu. Namun, para ahli medis menegaskan bahwa ini adalah kesalahpahaman yang tidak berdasar secara ilmiah.
Tidak ada dasar ilmiah untuk klaim bahwa menaruh bawang dalam air atau meninggalkannya di sekitar rumah dapat menarik dan membunuh virus flu.
Menurut Dr. Le Nhat Duy, dari Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi, Kota Ho Chi Minh - Kampus 3, bawang bombai mengandung senyawa sulfur dan flavonoid dengan sifat antibakteri dan antioksidan. Namun, belum ada bukti bahwa senyawa tersebut dapat menyerap atau menghancurkan virus influenza di udara. Virus influenza terutama ditularkan melalui droplet pernapasan saat batuk, bersin, atau kontak langsung dengan permukaan yang terinfeksi virus, bukan "mengambang" di udara untuk diserap ke dalam bawang bombai.
Beberapa tindakan ilmiah untuk membantu mencegah flu secara efektif:
- Dapatkan vaksin flu setiap tahun untuk mengurangi risiko Anda sakit dan mengalami komplikasi serius.
- Jaga kebersihan tangan, cuci tangan secara teratur dengan sabun atau pembersih.
- Kenakan masker saat berinteraksi dengan orang sakit atau berada di lingkungan yang ramai.
- Jaga lingkungan agar berventilasi baik dan bersihkan permukaan yang sering disentuh.
- Tingkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dengan pola makan sehat, tidur yang cukup, dan olahraga.
Kondisi "paru-paru putih" pada pasien flu berat merupakan tanda kerusakan paru-paru serius, yang dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Sementara itu, informasi tentang penggunaan bawang bombai untuk menangkal virus flu tidak berdasar secara ilmiah. Untuk melindungi kesehatan selama musim flu, setiap orang perlu secara proaktif mengambil langkah-langkah pencegahan penyakit sesuai anjuran sektor kesehatan, terutama vaksinasi dan kebersihan pribadi.
[iklan_2]
Source: https://thanhnien.vn/giai-ma-hien-tuong-phoi-trang-khi-nhiem-cum-thuc-hu-viec-dat-hanh-tay-phong-benh-185250214173649114.htm
Komentar (0)