TPO - Sebuah manuskrip yang ditulis pada abad keempat atau kelima menggambarkan bagaimana Yesus menghidupkan kembali burung-burung dari tanah liat ketika masih kecil.
Fragmen papirus ini, yang berasal dari abad keempat atau kelima, diyakini sebagai bagian dari "Injil Masa Kecil Thomas". (Gambar: Staats- und Universitätsbibliothek Hamburg (Public Domain Mark 1.0)) |
Para cendekiawan telah menguraikan fragmen papirus yang berisi sebagian dari "Injil Masa Kecil Tomas," yang menceritakan kisah-kisah dari kehidupan awal Yesus.
Ditulis dalam bahasa Yunani, fragmen papirus ini berasal dari abad keempat atau kelima, menjadikannya salinan Injil tertua yang masih ada, tulis para sarjana dalam sebuah artikel yang baru diterbitkan di jurnal Zeitschrift für Papyrologie und Epigraphik. Salinan Injil lainnya juga ada, tetapi berasal dari periode yang lebih kemudian. Gereja tidak memasukkan Injil ini ke dalam Alkitab.
Para cendekiawan umumnya percaya bahwa Injil Thomas tentang Masa Kanak-kanak awalnya ditulis pada abad kedua. Sebagian alasannya adalah karena beberapa kisah yang diceritakan dalam Injil tersebut terdengar mirip dengan kisah-kisah yang ditulis oleh penulis Kristen abad kedua.
Keajaiban masa kanak-kanak
Papirus tersebut menceritakan sebuah mukjizat yang dilakukan Yesus sewaktu masih kecil. Dalam kisah yang diceritakan dalam bagian ini, "Yesus sedang bermain di tepi sungai yang deras dan membentuk dua belas burung pipit dari tanah liat lunak yang ia temukan di lumpur. Ketika ayahnya, Yusuf, menegurnya dan bertanya mengapa ia melakukan hal-hal seperti itu, Yesus yang berusia lima tahun bertepuk tangan dan menghidupkan patung-patung tanah liat itu," menurut pernyataan dari Universitas Humboldt Berlin.
Meskipun bagian ini hanya menyebutkan mukjizat khusus ini, versi Injil selanjutnya menceritakan banyak mukjizat lain yang dilakukan Yesus sewaktu masih kecil. Ini termasuk membangkitkan bayi bernama Zeno dari kematian dan menyembuhkan ayahnya, Yusuf, seketika setelah digigit ular berbisa.
Sebuah penemuan yang 'menarik'.
Banyak cendekiawan sepakat bahwa lembaran kertas ini adalah manuskrip kuno, bukan pemalsuan modern.
Simon Gathercole, profesor Perjanjian Baru dan Kekristenan Awal di Universitas Cambridge, Inggris, mengatakan: “Sangat menggembirakan memiliki manuskrip baru. Manuskrip ini autentik dalam arti bahwa itu memang manuskrip kuno, bukan dalam arti bahwa manuskrip ini memberi tahu kita apa yang sebenarnya Yesus lakukan ketika masih kecil.”
Christopher Frilingos, seorang profesor studi agama di Michigan State University, percaya bahwa penemuan ini sangat signifikan, baik dari segi usia fragmen maupun bahasanya—bahasa Yunani.
Ia mencatat bahwa: “Para penulis Kristen awal dari abad kedua menyinggung kisah-kisah masa kecil tentang Yesus. Manuskrip ini akan menjadi bukti tertulis paling awal tentang kisah-kisah tersebut.”
Menurut Live Science
Sumber: https://tienphong.vn/giai-ma-to-giay-mo-ta-phep-la-do-chua-gie-su-thuc-hien-khi-moi-5-tuoi-post1647764.tpo






Komentar (0)