
Distrik Dien Bien Dong saat ini berpenduduk lebih dari 70.700 jiwa, sebagian besar merupakan etnis minoritas (lebih dari 95%). Kasus pernikahan dini dan pernikahan sedarah di wilayah ini masih terus terjadi. Dari tahun 2021 hingga 14 September 2023, terdapat 544 pasangan pernikahan dini dan 1 kasus pernikahan sedarah di seluruh distrik.
Dengan menerapkan komunikasi, advokasi, peningkatan kesadaran, dan perubahan perilaku dalam pernikahan untuk mengurangi perkawinan anak dan perkawinan sedarah; dari tahun 2021 hingga 30 Agustus 2023, distrik ini menyelenggarakan 484 kegiatan propaganda di kalangan etnis minoritas dengan lebih dari 16.500 orang, di 13 komune dan 1 kota. Distrik ini mendistribusikan lebih dari 19.200 selebaran dan dokumen yang memberikan informasi; konseling tentang perkawinan anak dan perkawinan sedarah kepada lebih dari 14.200 orang; membangun 15 model percontohan dan model khusus.

Delegasi pemantauan memfokuskan diri pada pembahasan, pertukaran, dan klarifikasi sejumlah konten mengenai manajemen, inspeksi, evaluasi, dan tinjauan tahunan; penanganan perkawinan dini dan perkawinan sedarah oleh pemerintah daerah; pendanaan pelaksanaan Subproyek 2 - Proyek 9 untuk menyebarluaskan perkawinan dini dan perkawinan sedarah di kalangan etnis minoritas; mempromosikan peran serikat pekerja dan Front Tanah Air dalam melaksanakan tugas...
Kepala Komite Urusan Etnis Dewan Rakyat Provinsi, Mua Thanh Son, mengusulkan agar distrik Dien Bien Dong terus menggalakkan kerja propaganda; memberi perhatian pada penerapan model pencegahan perkawinan anak; melengkapi data tentang kegiatan dan model propaganda yang diterapkan oleh Dinas Kesehatan distrik; memperkuat pemeriksaan, pengawasan dan dorongan kepada departemen dan kantor dalam melaksanakan tugasnya; memasukkan tujuan perkawinan anak dan perkawinan sedarah dalam salah satu sasaran dan tugas resolusi Dewan Rakyat Distrik.

Sebelumnya, delegasi telah melakukan supervisi di komune Keo Lom. Di sana, para anggota delegasi mempelajari dan mengklarifikasi berbagai kesulitan, keterbatasan, dan pencapaian dalam pelaksanaan komunikasi, advokasi, peningkatan kesadaran, dan perubahan perilaku dalam pernikahan untuk mengurangi kasus pernikahan dini dan pernikahan sedarah.
Sumber
Komentar (0)