Pada tanggal 23 September, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengeluarkan surat edaran tentang tata cara pembayaran gaji untuk jam mengajar tambahan (jumlah jam mengajar melebihi kuota yang ditetapkan) bagi guru di sekolah negeri.
Secara spesifik, semua guru dapat menerima uang lembur tanpa terikat oleh syarat apa pun. Sebelumnya, menurut surat edaran bersama Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan tahun 2013, guru hanya dapat menerima uang lembur jika sekolah atau dinas kekurangan staf, memiliki guru yang sedang cuti sakit, cuti hamil, atau sedang dalam perjalanan dinas.

Selain itu, jumlah total jam mengajar tambahan berbayar per tahun ajaran tidak boleh melebihi 200. Jika seorang guru mengajar lebih dari jumlah ini karena kekurangan staf, kepala sekolah harus melapor kepada otoritas yang berwenang. Poin ini baru dibandingkan dengan draf pada bulan Mei. Saat itu, Kementerian tidak menghitung jumlah jam, melainkan per jam (150-225 jam per tahun).
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Gaji untuk periode mengajar tetap guru prasekolah dan sekolah dasar = (Total gaji selama 12 bulan/jam mengajar standar per tahun) * (Jumlah minggu mengajar/52).
Gaji per periode dosen universitas dan perguruan tinggi = (Total gaji selama 12 bulan/jam mengajar standar per tahun) * (Jam mengajar standar per tahun dihitung berdasarkan jam administrasi/1760 jam) * (44 minggu/52 minggu).
Gaji untuk satu periode mengajar tambahan = Gaji untuk satu periode mengajar tetap x 150%.
Saat ini, rata-rata jam mengajar untuk guru sekolah menengah adalah 15-23 periode per minggu, dan untuk dosen universitas adalah 210-350 periode per tahun.
Kementerian menyatakan bahwa dana untuk membayar lembur mengajar berasal dari anggaran sekolah. Sekolah akan membayar atau memberikan uang muka kepada guru berdasarkan kondisi aktual secara bulanan, semesteran, atau tahunan.
Sumber: https://baohatinh.vn/giao-vien-day-them-gio-duoc-tra-luong-gap-ruoi-toi-da-200-tiet-post296119.html
Komentar (0)