Rancangan Surat Edaran tersebut terdiri dari 3 bab dan 12 pasal, yang merinci pelaksanaan Undang-Undang Guru No. 73/2025/QH15, yang baru saja disahkan oleh Majelis Nasional ke-15 pada tanggal 16 Juni 2025 pada Sidang ke-9.
Rancangan Surat Edaran yang mengatur tata tertib kerja guru pengajar pada lembaga pendidikan berkelanjutan dan lembaga pendidikan vokasi, meliputi: waktu kerja, cuti tahunan, norma jam mengajar, pengurangan norma jam mengajar, dan pengalihan kegiatan lain menjadi jam mengajar.
Pengaturan mengenai jam kerja guru pendidikan berkelanjutan harus konsisten dengan pengaturan mengenai lama pendidikan pada program pendidikan berkelanjutan dan lama pendidikan pada program pendidikan kejuruan; dan harus menjamin stabilitas pengaturan mengenai waktu mengajar, belajar, dan praktik di perusahaan bagi guru yang mengajar pada jenjang sekolah dasar.
Karena sifat liburan musim panas yang tidak ditetapkan selama 8 minggu seperti prasekolah, pendidikan umum dan pendidikan berkelanjutan, guru harus melakukan banyak tugas lain selain kegiatan mengajar dan pendidikan, jam kerja guru tidak ditetapkan dalam jumlah minggu yang tetap untuk memungkinkan fleksibilitas dalam menugaskan dan mengatur pekerjaan.
Rancangan Surat Edaran tersebut menetapkan bahwa waktu liburan musim panas guru dilaksanakan sesuai dengan peraturan lembaga pendidikan berkelanjutan, maksimal 8 minggu, minimal 4 minggu. Selama liburan musim panas, guru berpartisipasi dalam pelatihan dan pengembangan sesuai dengan persyaratan jabatan, mengikuti ujian kelulusan SMA, pendaftaran, mengajar kelas sesuai dengan program pelatihan dan pengembangan, serta kegiatan pendidikan pusat ketika dipanggil.
Rancangan Surat Edaran tersebut tidak mengatur waktu libur musim panas bagi direktur dan wakil direktur sebagaimana halnya bagi kepala sekolah dan wakil kepala sekolah sekolah umum karena sifat pekerjaan pusat yang banyak melibatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan selama liburan musim panas siswa.
Namun demikian, pemberian keleluasaan kepada pusat untuk mengatur waktu libur musim panas bagi guru yang menjabat sebagai tenaga pengelola lembaga pendidikan harus diatur dalam peraturan pusat dan harus mengatur waktu libur musim panas secara fleksibel agar kegiatan pusat dapat berjalan normal dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh instansi yang berwenang.
Peraturan di atas menjamin hak guru untuk mendapatkan liburan musim panas sesuai dengan Undang-Undang Guru, mengatasi situasi di mana beberapa pusat tidak mengatur liburan musim panas untuk guru atau mengatur liburan musim panas yang terlalu pendek.

Surat Edaran 19 Kementerian Pendidikan dan Pelatihan : Kemanusiaan atau melimpahkan penderitaan pada guru?

Bagaimana cara memiliki seperangkat buku teks yang terpadu dan modern?

Ketidakamanan di ruangan 'menunggu runtuh'
Sumber: https://tienphong.vn/giao-vien-giao-duc-thuong-xuyen-se-nghi-he-tu-4-8-tuan-post1781130.tpo
Komentar (0)