Haaland pecahkan rekor Ronaldo, janji Dortmund tulis ulang sejarah

Haaland terus mencetak gol.

5Mencetak gol dalam 12 pertandingan Liga Champions berturut-turut, ia menyamai rekor Cristiano Ronaldo - dan sekarang, takdir akan membawanya kembali ke Dortmund untuk mengambil langkah lain dalam perjalanannya untuk menjadi ikon era baru.

Mesin gol tanpa rem

Siapa pun yang menyaksikan Liga Champions musim ini pasti merasakan hal yang sama: Erling Haaland tak terhentikan. Setiap pertandingan Manchester City, siapa pun lawannya, selalu berakhir dengan nama yang sama di papan skor.

12 pertandingan berturut-turut mencetak gol - angka itu tak hanya menyamai Ronaldo, tetapi juga menempatkannya di jajaran "manusia super" sejati sepak bola Eropa. Namun, yang lebih menakjubkan adalah kecepatannya mencapai puncak tersebut.

Di usia 25 tahun, Haaland telah mencetak lebih dari 130 gol untuk Man City dan masuk dalam 10 pencetak gol terbanyak dalam sejarah Liga Champions, dengan rasio gol terbaik sepanjang masa. Musim ini saja, ia telah mencetak 24 gol dan 3 assist setelah 14 pertandingan, dengan rata-rata satu gol setiap 52 menit.

Tidak diragukan lagi - Haaland berada pada tahap di mana setiap sentuhan yang dibuatnya bisa menjadi takdir.

Pep mengubah Haaland menjadi monster yang sempurna.

Pep Guardiola membutuhkan waktu hampir satu musim untuk menemukan cara menjadikan Haaland bagian integral dari struktur taktis Man City yang kompleks. Kini ia memiliki striker yang berevolusi – liar sekaligus cerdas.

Setelah kemenangan 2-0 atas Villarreal di Liga Champions Fase Grup pada 22 Oktober, Pep berkata: "Dia selalu tahu kapan harus bergerak, kapan harus berhenti. Haaland muncul di saat yang tepat ketika tim sangat membutuhkannya."

Ini adalah bukti nyata bahwa seorang pemain tidak hidup hanya berdasarkan insting. Haaland kini tahu cara bermain selaras dengan tim, tahu cara "bersembunyi" lalu meledak, tahu cara terhubung dengan rekan satu tim dalam kombinasi pendek - sesuatu yang belum pernah bisa dilakukan oleh banyak striker klasik.

Ia bukan sekadar "pembunuh kotak penalti", melainkan bagian dari struktur pressing, serangan balik, dan penjaga ritme permainan. Itulah Haaland generasi 2.0 - versi serba bisa dari mesin pencetak gol.

Ketika angka tidak menceritakan keseluruhan cerita

Haaland telah menjadi simbol performa murni. Namun di balik ketenangannya, tersimpan kepribadian yang kuat dan tekad yang tak kenal lelah. Ia tidak merayakan gol secara berlebihan, tidak melontarkan pernyataan yang tidak perlu. Haaland justru tersenyum, berlari kembali ke area pertahanannya, dan menunggu gol berikutnya.

Haaland telah mencetak gol secara konsisten akhir-akhir ini.

Pep pernah berkata: "Ada pemain yang terlahir untuk mencetak gol – dan Haaland adalah salah satunya." Pernyataan itu benar adanya. Dengan Ronaldo dan Messi yang telah memudar, Haaland adalah penerus alami era hebat itu – seorang pemain yang menggabungkan kekuatan Nordik, kecepatan digital, dan naluri pembunuh yang murni.

Sejarah sepak bola jarang menggambarkan skenario yang sempurna, tetapi kali ini memang demikian. Pertandingan Liga Champions Haaland berikutnya adalah melawan Borussia Dortmund - tim yang melambungkan namanya di dunia .

Gol di Signal Iduna Park akan membuatnya menyalip Ronaldo sebagai pemain pertama dalam sejarah Liga Champions yang mencetak gol dalam 13 pertandingan berturut-turut.

Tak seorang pun meragukan Haaland akan melakukannya. Baginya, rekor bukanlah tujuan—melainkan konsekuensi tak terelakkan dari obsesinya terhadap kesempurnaan.

Di usianya yang ke-25, Haaland tak lagi menyandang status "penerus Ronaldo", tetapi tengah mengukir sejarahnya sendiri dalam sepak bola Eropa - di mana ia tak hanya mencetak gol, tetapi juga mendefinisikan ulang kehebatan seorang penyerang masa kini.

Sumber: https://znews.vn/haaland-cham-ky-luc-ronaldo-hen-dortmund-viet-lai-lich-su-post1596162.html