Fox News mengutip seorang pejabat senior pemerintahan Trump yang mengatakan pada tanggal 22 September bahwa Hamas telah menyusun surat kepada Presiden AS Donald Trump, meminta bos Gedung Putih untuk memastikan gencatan senjata selama 60 hari (antara Israel dan Hamas) dengan imbalan pembebasan segera setengah dari sandera yang ditahan di Gaza.
Sebuah sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengonfirmasi informasi tersebut kepada The Times of Israel . Tidak jelas apakah surat itu menyebutkan perlucutan senjata Hamas – sebuah tuntutan yang ditolak Israel.

Presiden Trump sebelumnya telah meminta Hamas untuk membebaskan semua sandera yang disandera dalam serangannya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Minggu lalu, saat mengunjungi Inggris, Presiden Trump menekankan bahwa ia ingin para sandera dibebaskan "sekarang juga".
Dalam sebuah postingan di Truth Social awal bulan ini, Presiden Trump mengeluarkan “peringatan terakhir” kepada Hamas.
"Semua orang ingin para sandera pulang. Semua orang ingin perang ini berakhir. Israel telah menerima persyaratan saya. Sudah saatnya Hamas juga menerima. Ini peringatan terakhir saya dan tidak akan ada lagi," tegas Presiden Trump pada 7 September.
Sebelumnya, dalam sebuah posting di Truth Social pada tanggal 5 Maret, Presiden Trump juga memberikan "peringatan terakhir".
"Bebaskan semua sandera sekarang, atau semuanya berakhir (bagi Hamas)," peringatan Trump saat itu.
>>> Pembaca diundang untuk menonton lebih banyak video : Israel melancarkan serangan skala besar di Gaza
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/hamas-gui-thu-toi-tong-thong-trump-neu-dieu-kien-tha-hostage-post2149055217.html
Komentar (0)