
Korea Selatan catat rekor jumlah pengangguran usia 30 tahun
Jumlah warga Korea Selatan berusia 30-an yang melaporkan sedang "istirahat", artinya tidak bekerja maupun mencari pekerjaan, melampaui 330.000 pada bulan Oktober, angka tertinggi sejak data dimulai pada tahun 2003. Perkembangan ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang dalam kelompok usia kerja inti yang meninggalkan pasar kerja.
Menurut data yang dirilis oleh Badan Statistik Nasional Korea pada 12 November, jumlah penduduk usia 30-an yang tidak aktif secara ekonomi mencapai 334.000 jiwa, naik 24.000 jiwa dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun tingkat pekerjaan kelompok ini sedikit meningkat sebesar 0,3 poin persentase, jumlah penduduk yang tidak bekerja atau mencari pekerjaan justru meningkat, mencerminkan ketidakseimbangan yang semakin dalam antara penawaran dan permintaan tenaga kerja.
Para ahli mengatakan alasan utamanya adalah ketidaksesuaian antara kebutuhan rekrutmen dan keterampilan pekerja, mengingat kondisi ketenagakerjaan di industri-industri utama seperti manufaktur dan konstruksi masih suram. Meluasnya kecerdasan buatan (AI) di berbagai bidang juga menyebabkan situasi "pertumbuhan tanpa lapangan kerja" (jobless growth) terus berlanjut, yang melemahkan prospek karier kelompok berusia 30 tahun tersebut.
Lapangan kerja di sektor manufaktur, tulang punggung ekonomi Korea Selatan yang berbasis ekspor, turun 51.000 lapangan kerja pada bulan Oktober dibandingkan tahun sebelumnya, menandai penurunan selama 16 bulan berturut-turut. Meskipun ekspor semikonduktor mencapai rekor tertinggi pada kuartal ketiga, tren ini belum berdampak positif terhadap lapangan kerja. Institut Pembangunan Korea (KDI) menyatakan bahwa faktor limpahan lapangan kerja untuk industri semikonduktor hanya 2,1, sekitar sepertiga dari rata-rata 6,2 untuk seluruh sektor manufaktur.
Industri konstruksi juga mencatat penurunan tajam, kehilangan 123.000 pekerjaan pada bulan Oktober, penurunan selama 18 bulan berturut-turut dan lebih kuat dari hilangnya 84.000 pekerjaan pada bulan September.
"Semakin lama pekerja tidak memasuki pasar tenaga kerja, semakin besar kemungkinan mereka akan menyerah untuk kembali bekerja, sehingga menciptakan lingkaran setan yang menggerogoti vitalitas perekonomian," demikian peringatan Profesor Kwon Hyuk dari Sekolah Pascasarjana Studi Ketenagakerjaan di Universitas Nasional Korea.
Ia menghimbau Pemerintah untuk “beralih ke model layanan ketenagakerjaan yang proaktif, mendeteksi dan mendukung masyarakat yang menganggur sejak dini”.
Sumber: https://vtv.vn/han-quoc-ghi-nhan-so-luong-ky-luc-nguoi-30-tuoi-that-nghiep-100251113182902469.htm






Komentar (0)