Mahkamah Konstitusi Korea Selatan telah membatalkan pemakzulan Perdana Menteri Han Duck-soo oleh parlemen , dan mengembalikannya sebagai penjabat presiden.
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo telah menjadi penjabat presiden setelah Presiden Yoon Suk Yeol dimakzulkan oleh parlemen yang didominasi oposisi karena mengumumkan darurat militer pada tanggal 3 Desember 2024, yang memicu krisis politik besar.
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo berpidato di sebuah acara di Seoul pada bulan Mei 2024
Namun, Tn. Han juga dimakzulkan oleh parlemen pada akhir Desember 2024 setelah ketegangan politik dengan anggota parlemen oposisi.
Pihak oposisi menuduhnya tidak berbuat cukup untuk membatalkan keputusan Yoon yang memberlakukan darurat militer, tuduhan yang dibantah Han. Perdana menteri juga dikritik karena menolak mengangkat lebih banyak hakim di Mahkamah Konstitusi dan tidak mendukung rancangan undang-undang untuk menunjuk jaksa khusus guna menyelidiki Yoon dan istrinya, Kim Keon Hee, lapor Reuters.
Mahkamah Konstitusi Korea Selatan mengumumkan pada 24 Maret bahwa mereka telah memutuskan untuk membatalkan pemakzulan Han. Menurut kantor berita Yonhap, putusan pemakzulan terhadap Han dibatalkan dengan 5 suara mendukung dan 1 suara menentang. Selain itu, dua hakim menolak seluruh proses pemakzulan karena mereka yakin proses tersebut tidak disetujui oleh 2/3 anggota Majelis Nasional. Mahkamah Konstitusi Korea Selatan memiliki 9 hakim tetapi saat ini sedang lowong.
Selama proses pemakzulan terhadap Han Duck-soo, Menteri Keuangan Choi Sang-mok bertindak sebagai penjabat presiden.
Pengadilan belum memutuskan pemakzulan Yoon Suk Yeol. Jika pengadilan memutuskan sebaliknya, Korea Selatan harus mengadakan pemilihan umum nasional untuk memilih presiden baru. Jika pengadilan memenangkannya, Yoon akan dipulihkan jabatannya.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/han-quoc-lat-nguoc-phan-quyet-luan-toi-thu-tuong-phuc-chuc-quyen-tong-thong-185250324084237209.htm
Komentar (0)