Korea Selatan dan Jepang sedang mengalami hujan lebat yang parah.

Hujan deras yang memecahkan rekor di seluruh Korea Selatan memicu tanah longsor dan banjir, memaksa lebih dari 900 orang mengungsi di wilayah selatan pada 21 September. Hingga malam hari tanggal 21 September, pihak berwenang Korea Selatan belum mencatat adanya korban jiwa. Menurut Badan Meteorologi Korea, negara tersebut telah mengeluarkan peringatan hujan lebat di dua provinsi selatan, Gyeongsang dan Jeolla. Kota Changwon mencatat curah hujan 519 mm dalam dua hari pada 20-21 September, Kota Busan 390 mm, dan Kota Yeosu 399 mm, Kantor Berita Yonhap melaporkan.

Halte bus yang terendam banjir di Provinsi Jeolla, Korea Selatan bagian selatan pada tanggal 21 September.

Petugas penyelamat di provinsi Jeolla mengevakuasi penduduk pada tanggal 21 September.

Pada 21 September saja, Changwon mencatat curah hujan 315 mm hingga pukul 17.00, jumlah tertinggi yang pernah tercatat dalam satu hari di bulan September. Busan juga mencatat rekor curah hujan harian sebesar 289,7 mm. Hujan deras di Busan menyebabkan lubang runtuhan sepanjang 10 meter dan sedalam 8 meter, yang mengakibatkan dua truk jatuh ke dalamnya.

Badan Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Nasional (BPBD) menyatakan 903 orang dari 581 rumah tangga telah dievakuasi ke tempat penampungan sementara. Banyak jalan terendam banjir sehingga tidak dapat dilalui. Jalur kereta api dan transportasi air juga terganggu.

Dua truk jatuh ke lubang pembuangan yang dalam di kota Busan, Korea Selatan pada tanggal 21 September.

Jalan terendam banjir akibat hujan lebat di Provinsi Jeolla pada tanggal 21 September.

Kementerian Dalam Negeri telah menaikkan peringatan hujan lebat dari "waspada" menjadi "alarm". Perdana Menteri Han Duck-soo telah mendesak para pejabat untuk mengerahkan semua sumber daya administratif yang tersedia guna meminimalkan kerusakan akibat hujan lebat.

Sementara itu di Jepang, The Japan Times melaporkan pada tanggal 22 September bahwa setidaknya satu orang meninggal dan 10 lainnya hilang akibat hujan lebat yang “belum pernah terjadi sebelumnya” di banyak wilayah provinsi Ishikawa sejak 21 September.

Perumahan sementara di kota Wajima, Jepang terendam banjir pada 22 September

Peringatan darurat level 5 dikeluarkan pada 21 September di kota Wajima dan Suzu, serta kota Noto di prefektur Hosu. Level peringatan ini mengharuskan masyarakat untuk segera mengambil tindakan guna memastikan keselamatan jiwa mereka. Pihak berwenang Jepang menurunkan peringatan ke level normal pada pagi hari tanggal 22 September, tetapi mengimbau kewaspadaan terhadap risiko tanah longsor dan banjir di daerah dataran rendah.

Lumpur menumpuk di jalan di kota Wajima, Jepang pada tanggal 22 September setelah hujan lebat.

Beberapa wilayah di kota Wajima, Jepang terendam banjir pada tanggal 21 September.

Badan Meteorologi Jepang menyatakan bahwa Wajima mencatat rekor curah hujan 497,5 mm dari malam 20 September hingga pagi 22 September, sementara Suzu mencatat 385,5 mm. Sekitar 45.000 rumah tangga di wilayah terdampak diminta untuk mengungsi.

"Curah hujan di kota-kota ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Kepala Sekretaris Kabinet Hayashi Yoshimasa, seraya menambahkan bahwa Pasukan Bela Diri telah dikerahkan untuk membantu di daerah-daerah terdampak. Kota-kota tersebut dilanda gempa bumi besar awal tahun ini yang menewaskan hampir 400 orang.

Sumber: https://thanhnien.vn/han-quoc-nhat-ban-dang-mua-lon-nghiem-trong-185240922124952069.htm