Pada 20 Juli, maskapai penerbangan AS Alaska Airlines mengajukan permohonan penangguhan sementara semua penerbangan setelah sebuah "insiden teknologi informasi" memengaruhi sistem maskapai. Ini adalah kedua kalinya Alaska Airlines terpaksa menangguhkan sementara armadanya hanya dalam kurun waktu satu tahun.
Dalam sebuah pengumuman, Alaska Airlines mengatakan pihaknya mengalami masalah TI sekitar pukul 8:00 malam pada tanggal 20 Juli (waktu setempat, atau pukul 10:00 pagi pada tanggal 21 Juli, waktu Vietnam).
“Kami telah memerintahkan penangguhan seluruh sistem penerbangan Alaska dan Horizon Air,” kata pengumuman tersebut.
Maskapai penerbangan yang berkantor pusat di Seattle itu mengatakan akan ada dampak jangka panjang pada operasinya hingga malam tanggal 20 Juli, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Badan Penerbangan Federal AS (FAA) belum memberikan komentar mengenai informasi di atas. Situs web berita FAA menunjukkan bahwa semua tujuan penerbangan terdampak oleh penghentian operasional pesawat Alaska dan Horizon.
Menurut situs webnya, Alaska Air Group memiliki armada aktif sebanyak 238 Boeing 737 dan 87 Embraer 175.
Juni lalu, Hawaiian Airlines, yang dimiliki oleh Alaska Air Group, menyatakan beberapa sistem teknologi informasinya terganggu oleh serangan siber. Alaska Air Group menyatakan masih menghitung dampak finansial dari serangan siber tersebut.
Insiden Alaska Airlines terjadi saat perusahaan teknologi Google dan Palo Alto Networks telah memperingatkan bahwa kelompok peretas "Scattered Spider" menargetkan sektor penerbangan.
Pada tanggal 20 Juli, Microsoft mengumumkan bahwa ada serangan "berkelanjutan" pada perangkat lunak servernya yang digunakan oleh lembaga pemerintah dan bisnis.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/hang-hang-khong-alaska-airlines-tam-dung-khai-thac-toan-bo-cac-chuyen-bay-post1050827.vnp
Komentar (0)