Dalam perkembangan seni budaya Vietnam, Cheo merupakan bentuk teater tradisional yang telah erat kaitannya dengan kehidupan spiritual masyarakat selama beberapa generasi. Lahir dari jantung Utara, Cheo membawa nilai-nilai budaya yang unik, suara dan jiwa masyarakat pedesaan melalui cerita rakyat dan pesan moral. Seiring berjalannya waktu, seni Cheo telah melalui perjalanan panjang yang penuh pasang surut, dari panggung sederhana di pedesaan hingga upaya inovasi modern, yang senantiasa mempertahankan identitas dan vitalitasnya di hati para penonton.
“Alas bambu dibentangkan di tengah halaman rumah warga
Naungan bambu yang sejuk, nyanyian panjang
Irama siapakah yang ditabuh drumnya?
"Lagu dan tariannya bergema di hatiku."
Pertunjukan Cheo tradisional sering diadakan di halaman rumah komunal, di mana nyanyian, suara alat musik gesek, dan suara genderang Cheo berpadu dengan pemandangan desa, menciptakan ruang artistik yang unik. Cheo merupakan perpaduan halus antara musik , tari, dan akting, di mana para seniman Cheo menggunakan lirik dan gestur untuk bercerita, menyampaikan pesan-pesan humanis yang mendalam. Tokoh-tokoh dalam Cheo, mulai dari pahlawan, rakyat jelata hingga penjahat, semuanya digambarkan dengan jelas melalui setiap gestur dan kata-kata, menghidupkan kisah rakyat dengan cara yang hidup dan menarik.
Seniman berjasa Xuan Hinh (pria) dalam cuplikan pertunjukan Cheo kuno bersama para aktor perempuan dari Teater Cheo Vietnam. Foto: Minh Luan
Dalam konteks masyarakat modern, ketika bentuk hiburan baru dan beragam mendominasi pasar, Cheo tetap mempertahankan posisinya melalui adaptasi dan inovasi. Seniman Cheo masa kini terus berupaya memperbarui seni tradisional ini, mulai dari menyempurnakan konten dan naskah hingga memadukannya dengan elemen-elemen modern. Meskipun masih mempertahankan jiwa Cheo tradisional, lakon-lakon Cheo baru telah dihembuskan ke dalamnya dengan angin baru, lebih dekat dengan penonton modern. Kisah-kisah baru, yang mencerminkan kehidupan kontemporer, namun tetap mengandung nilai-nilai kemanusiaan, dibawakan ke panggung Cheo, menciptakan hubungan yang kuat antara masa lalu dan masa kini.
Salah satu keberhasilan luar biasa seni Cheo di era modern adalah adaptasi karya sastra dan kisah sejarah ke panggung Cheo. Tokoh-tokoh seperti Thi Kinh, Quan Am Bodhisattva, atau pahlawan nasional direkonstruksi dalam drama-drama Cheo baru, dengan pendekatan modern namun tetap mempertahankan semangat tradisional. Upaya-upaya ini tidak hanya membantu Cheo tetap eksis, tetapi juga mendekatkan Cheo dengan generasi muda, menjadikan bentuk seni ini lebih kaya dan beragam.
Sebuah adegan dari drama klasik Quan Am Thi Kinh. Foto: nhahatcheovietnam.vn
Selain itu, Cheo juga secara bertahap berintegrasi ke dalam arus globalisasi, ketika lakon-lakon Cheo dipentaskan di banyak negara di dunia , memperkenalkan keunikan budaya Vietnam kepada teman-teman internasional. Pertunjukan Cheo di panggung-panggung besar, atau di festival-festival seni internasional, tidak hanya berkontribusi dalam mempromosikan citra negara dan rakyat Vietnam, tetapi juga menegaskan nilai seni Cheo yang abadi. Persinggungan antara Cheo dan bentuk-bentuk seni lain seperti drama, Cai Luong, atau bahkan musik modern juga telah membuka pintu-pintu baru, membantu Cheo menjadi lebih beragam, kaya, dan menarik.
Dalam perjalanannya dari panggung tradisional menuju inovasi modern, seni Cheo telah membuktikan vitalitas dan kemampuannya yang kuat untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Meskipun mengalami pasang surut, Cheo selalu mempertahankan posisinya sebagai bentuk seni rakyat Vietnam yang unik, tempat untuk melestarikan nilai-nilai budaya tradisional, jembatan antara masa lalu dan masa kini. Dengan upaya tak kenal lelah para seniman dan pencinta Cheo, seni ini pasti akan terus berkembang, mempertahankan identitasnya, dan membawa nilai-nilai spiritual yang tak ternilai bagi generasi mendatang.
Komentar (0)