Informasi tersebut dibenarkan oleh Ketua Badan Tim Nasional Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sumardji kepada CNN Indonesia, 21 Februari lalu. Dengan demikian, ia mengatakan jika pelatih Indra Sjafri langsung dipecat, PSSI harus membayar ganti rugi yang sangat besar, sebab kontrak pelatih tersebut masih berlaku hingga akhir 2027.
Timnas U-22 Vietnam akan menghadapi timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2023
Foto: Ngoc Duong
"Seperti halnya kasus pelatih Shin Tae-yong sebelumnya, setelah Piala AFF 2024, kami harus melakukan evaluasi khusus dengan pelatih Indra Sjafri setelah Piala AFC U-20 2025 (yang saat ini berlangsung di Tiongkok). Hasil tim U-20 Indonesia di turnamen ini akan ditinjau, termasuk pelatihnya. Semua hal, baik atau buruk, akan dibahas sebelum mengambil keputusan untuk mengganti pelatih atau merombak tim atau tidak," ujar Bapak Sumardji.
Menurut Bapak Sumardji, jika pelatih (Indra Sjafri) dipecat, seperti kasus Shin Tae-yong sebelumnya, PSSI tentu harus membayar ganti rugi yang sangat besar, karena kontrak dengan pelatih tersebut masih berlaku hingga akhir tahun 2027.
Oleh karena itu, kami tidak dapat mengambil keputusan sendiri, hanya berdasarkan pendapat satu atau dua orang. Semuanya berdasarkan laporan, penilaian, dan tentu saja akan dibahas bersama. Apakah Indra Sjafri akan dipecat atau tidak, belum ada keputusan. Kami akan mengambil keputusan setelah rapat pembahasan dengan dewan eksekutif mendatang.
Timnas U-20 Indonesia asuhan pelatih Indra Sjafri harus menelan kekecewaan besar saat tersingkir di babak penyisihan grup Piala Asia U-20, dengan 2 kali kalah dan 1 kali seri, sehingga gagal mewujudkan target lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 (yang akan berlangsung bulan September di Chile).
Para suporter di negeri ini mendesak PSSI memecat pelatih Indra Sjafri, karena gaya kepelatihannya sudah ketinggalan zaman, padahal ia adalah pahlawan yang hampir 2 tahun lalu mengantarkan sepak bola Indonesia meraih medali emas sepak bola putra SEA Games untuk pertama kalinya dalam 32 tahun di Kamboja.
Bapak Indra Sjafri juga diharapkan memimpin tim U-22 Indonesia ke SEA Games ke-33 di Thailand akhir tahun ini untuk mempertahankan medali emas yang diraih, berdasarkan tim U-20 saat ini. Namun, kegagalan di turnamen U-20 Asia telah menyebabkan beliau dikritik habis-habisan.
Pelatih Shin Tae-yong saat memimpin tim Indonesia dipecat akibat kegagalan di Piala AFF 2024.
Foto: AFP
Setelah pertandingan dan prosedur terakhir babak penyisihan grup Piala Asia U-20 ketika tim U-20 Indonesia bermain imbang 0-0 dengan Yaman pada 19 Februari, pelatih Indra Sjafri mengakui: "Saya tidak menyelesaikan misi saya. Saya mengambil risiko besar, yaitu menetapkan target bagi tim U-20 Indonesia untuk meraih tiket ke Piala Dunia. Oleh karena itu, saya serahkan keputusannya kepada PSSI. Saya tidak peduli jika diganti, karena ini adalah misi federasi, terlepas dari risiko kegagalan ini, saya tetap bertanggung jawab penuh."
Sebelumnya, menurut pers Indonesia, ketika Presiden PSSI Erick Thohir tiba-tiba memutuskan memecat pelatih timnas Shin Tae-yong, mereka harus membayar ganti rugi yang "sangat besar" yakni hampir 4,5 juta USD (lebih dari 114,6 miliar VND) untuk sisa masa kontrak hingga akhir 2027.
Sementara itu, pelatih Indra Sjafri yang masih memiliki masa kontrak serupa, dianggap sebagai pahlawan sepak bola Indonesia setelah meraih medali emas SEA Games, jika dipecat juga akan diberi kompensasi sejumlah uang yang besar.
Dengan belum menentunya masa depan pelatih Indra Sjafri, timnas Indonesia U-22 yang berlaga di SEA Games ke-33 mendatang juga saat ini tanpa sosok pemimpin.
Kemungkinan besar, PSSI akan menugaskan pelatih timnas U-23, Gerald Vanenburg, seorang berkebangsaan Belanda, yang juga merupakan anggota staf kepelatihan timnas Indonesia yang saat ini dipimpin oleh pelatih Patrick Kluivert. Mereka juga memiliki target besar untuk berlaga di kualifikasi Piala Dunia 2026 di Asia, sehingga semuanya masih belum jelas, menurut CNN Indonesia .
Sumber: https://thanhnien.vn/hlv-doi-u20-sap-bi-sa-thai-u22-indonesia-du-sea-games-33-chua-co-nguoi-dan-dat-185250221113759134.htm
Komentar (0)