Pelatih Kim Sang-sik bereaksi keras meski itu kesalahan kecil.
Pada sore hari tanggal 25 Juli, tim U-23 Vietnam menghadapi tim U-23 Filipina di semifinal Kejuaraan Asia Tenggara U-23 2025. Ini adalah pertandingan sistem gugur pertama, dalam turnamen resmi pertama Pelatih Kim Sang-sik sebagai kapten tim U-23 Vietnam. Mungkin, karena faktor-faktor khusus tersebut, emosi sang ahli strategi Korea memuncak.
Pada menit ke-16, setelah kontrol bola yang sangat halus oleh bek Vo Anh Quan, wasit kembali meniup peluit, yang memungkinkan tim U-23 Filipina untuk memasukkan bola ke dalam gawang ketika ia mengira bola sudah keluar lapangan. Pelatih Kim Sang-sik bersikap keras terhadap wasit dan hakim garis, sehingga menerima kartu kuning. Hal ini jarang terjadi. Biasanya, Pelatih Kim hanya bereaksi keras pada situasi yang lebih penting. Misalnya, ia menerima kartu kuning di leg pertama semifinal melawan Singapura di Piala AFF 2024, setelah gol Xuan Son yang sah dianulir.

Pelatih Kim Sang-sik bereaksi terhadap wasit
FOTO: DONG NGUYEN KHANG

Dia cukup keras dan menerima kartu kuning. Pengawas wasit pun harus turun tangan.
FOTO: DONG NGUYEN KHANG

Kemudian dia menoleh ke hakim garis untuk menunjukkan sikapnya.
FOTO: DONG NGUYEN KHANG
Penyesalan terbesar
Tim U-23 Vietnam menghadapi kesulitan melawan tim U-23 Filipina. Para pemain muda "Golden Star Warriors" tertinggal dan harus bekerja keras untuk membalikkan keadaan. Oleh karena itu, pelatih Kim Sang-sik tampil cukup tegang sepanjang pertandingan. Pada menit ke-78, setelah umpan silang Phi Hoang, Van Thuan melepaskan tembakan keras ke udara, meskipun posisinya sangat menguntungkan.
Setelah insiden ini, Pelatih Kim Sang-sik berlutut di lapangan dan membuang kartu kepelatihannya. Ia menyatakan penyesalannya atas kesempatan yang hilang. Saat itu, tim U-23 Vietnam unggul 2-1, tetapi Pelatih Kim Sang-sik menyadari bahwa selisih 1 gol terlalu tipis.

Pelatih Kim memejamkan mata, menggelengkan kepala, lalu berbalik dengan menyesal.

Sebelum itu, dia melemparkan kartu itu ke lapangan dan berlutut.
FOTO: DONG NGUYEN KHANG

Pengawas wasit juga menertawakan reaksi pelatih Kim Sang-sik. Asisten bahasa Inggris juga mengungkapkan penyesalannya setelah Van Thuan melewatkan kesempatan itu.
FOTO: DONG NGUYEN KHANG

Pada akhirnya, Pelatih Kim Sang-sik tetap bersikap sangat baik kepada anak-anak didiknya. Ia keluar untuk berjabat tangan dengan setiap pemain. Ia tidak hanya memuji para pemain inti, tetapi juga memberikan kata-kata baik kepada mereka yang tidak bermain.
FOTO: DONG NGUYEN KHANG
Reaksi Pelatih Kim Sang-sik ini sangat "manusiawi", menunjukkan bahwa ia mencintai pekerjaannya, mencintai tim U-23 Vietnam, dan mendedikasikan dirinya untuk sepak bola Vietnam, sama seperti rekan senegaranya, Park Hang-seo. Tim U-23 Vietnam masih memiliki satu pertandingan penting lagi, semoga Pelatih Kim Sang-sik akan memiliki emosi dan kebahagiaan yang lebih meluap-luap saat memenangkan kejuaraan.
Sumber: https://thanhnien.vn/hlv-kim-sang-sik-cam-xuc-bung-no-het-nhu-ong-park-hang-seo-trong-ngay-vao-chung-ket-18525072603063892.htm






Komentar (0)