![]() |
Pelatih Mai Duc Chung dan timnya siap untuk pertandingan semifinal. Foto: Duy Hieu . |
Pada konferensi pers siang hari tanggal 13 Desember, pelatih Mai Duc Chung menegaskan: "Kami memiliki informasi bahwa Indonesia memiliki enam pemain berbeda, termasuk empat pemain naturalisasi yang telah diganti dan ditambahkan ke dalam skuad. Hal ini memaksa staf pelatih Vietnam untuk menganalisis dengan sangat cermat, mulai dari personel hingga taktik."
Pelatih berpengalaman itu menekankan bahwa tim putri Vietnam tidak pasif dalam menghadapi perubahan-perubahan ini. "Kami telah belajar, meneliti, dan mempersiapkan langkah-langkah penanggulangan khusus. Staf pelatih dan para pemain semuanya memahami bahwa jika lawan mengubah personel atau gaya bermain, kami juga harus memiliki rencana yang sesuai untuk mengendalikan permainan," kata Pelatih Mai Duc Chung.
Pelatih Mai Duc Chung menyampaikan rasa hormatnya kepada lawan-lawannya dari Indonesia, mengakui tim mereka yang terorganisir dengan baik dan memiliki gaya bermain yang cepat dan energik. Mengakhiri konferensi pers, ia berterima kasih kepada para penggemar dan menegaskan bahwa tim putri Vietnam akan tampil maksimal di pertandingan semifinal.
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut, Pham Hai Yen menyatakan bahwa seluruh tim akan berkompetisi dengan tekad tertinggi untuk mencapai tujuan lolos ke final. Striker tim tersebut mengungkapkan bahwa ia diberi ban kapten menggantikan Huynh Nhu karena cedera yang dialami rekan setimnya, dan juga sebagai cara untuk berbagi tanggung jawab dalam tim. "Itu adalah tugas dari staf pelatih dan tanggung jawab yang bersedia saya pikul untuk membantu seluruh tim berusaha lebih keras," ujar Hai Yen.
![]() |
Tim putri Vietnam akan menghadapi Indonesia di semifinal, sementara Thailand akan menjadi juara pertama dan bertemu Filipina. Foto: Duy Hieu. |
Dari kubu Indonesia, pelatih Akira Higashiyama menyatakan kebanggaannya bahwa tim putri asuhannya telah mencapai semifinal SEA Games untuk pertama kalinya, dan menganggapnya sebagai tonggak sejarah. Ia menyatakan bahwa mencapai empat besar adalah penghargaan yang pantas atas usaha tak kenal lelah timnya.
Pelatih Jepang itu tetap tenang tetapi tidak menyembunyikan kehati-hatiannya. Ia mengakui bahwa Vietnam adalah rival regional papan atas, kaya akan tradisi dan selalu dianggap sebagai kandidat juara, tetapi Indonesia telah belajar banyak pelajaran penting dan akan menerapkan pengalaman tersebut untuk mempersiapkan strategi tandingan. "Kami ingin memainkan pertandingan semifinal yang berkualitas dan akan melakukan segala upaya untuk meraih kemenangan," tegasnya.
Senada dengan pandangan tersebut, kapten Gea Yumanda menegaskan bahwa tujuan Indonesia lebih dari sekadar membuat sejarah. Pemain putri itu menyatakan bahwa seluruh tim menerima dukungan besar dari para penggemar di tanah air dan siap menghadapi tantangan terbesar di turnamen ini.
Meskipun ia mengapresiasi kekuatan tim putri Vietnam, Gea Yumanda percaya bahwa situasi saat ini berbeda. Dengan waktu istirahat lima hari untuk pemulihan dan persiapan, Indonesia percaya diri memasuki semifinal dengan tekad tertinggi, mengincar hasil yang tak terduga.
Tim putri Vietnam akan menghadapi Indonesia pada pukul 16.00 WIB tanggal 14 Desember.
Sumber: https://znews.vn/hlv-mai-duc-chung-tuyen-nu-indonesia-noi-gi-truc-ban-ket-post1611142.html








Komentar (0)