Konferensi daring tentang pemberantasan penangkapan ikan ilegal

Pada tanggal 13 Desember, Wakil Perdana Menteri Tran Luu Quang, Kepala Komite Pengarah Nasional untuk Memerangi Penangkapan Ikan Ilegal, Tidak Dilaporkan, dan Tidak Diatur (IUU) memimpin konferensi daring dengan 28 daerah pesisir untuk mempromosikan solusi dalam memerangi penangkapan ikan IUU, menanggapi rekomendasi Delegasi Inspeksi Komisi Eropa (EC) setelah inspeksi keempat pada bulan Oktober 2023, dalam upaya untuk menghapus kartu kuning pada produk makanan laut Vietnam yang dieksploitasi.

Yang memimpin konferensi di provinsi Ninh Binh adalah kamerad Tran Song Tung, anggota Komite Tetap Partai Provinsi, Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi; pemimpin sejumlah departemen, cabang dan daerah terkait.

Enam tahun setelah Komisi Eropa (EC) mengeluarkan peringatan kartu kuning kepada produk makanan laut Vietnam yang diekspor ke pasar Eropa karena tidak sepenuhnya mematuhi peraturan anti-IUU fishing, Delegasi Inspeksi EC telah melakukan empat inspeksi lapangan di Vietnam.

Meskipun mengakui upaya Vietnam dalam memerangi IUU, Komisi Eropa juga menunjukkan banyak kekurangan dan keterbatasan, dan kartu kuning tersebut belum dicabut. Secara spesifik: Kerangka hukum dasar sudah cukup komprehensif untuk mengelola kegiatan eksploitasi hasil laut dan memerangi penangkapan ikan IUU, tetapi perlu untuk mengubah dan melengkapi peraturan tentang sanksi atas tindakan melampaui batas yang diizinkan di laut yang terdeteksi melalui sistem pemantauan kapal penangkap ikan, dan peraturan tentang pengendalian bahan baku impor oleh kapal kontainer.

Pengelolaan armada telah mengalami kemajuan, dengan mengurangi jumlah kapal secara bertahap. Akan tetapi, perlu dilakukan pengendalian terhadap berkurangnya jumlah kapal, dengan memastikan agar kapal-kapal tersebut tidak ikut serta dalam eksploitasi maritim. Data kapal penangkap ikan pada basis data perikanan nasional (VNFishbase) telah meningkat secara signifikan dibandingkan dengan inspeksi ketiga; namun, data tersebut masih belum lengkap dibandingkan dengan jumlah total kapal yang dilaporkan. Pemasangan peralatan VMS pada kapal penangkap ikan telah mencapai hasil yang sangat baik (hampir 100%), namun terdapat kasus pemutusan sambungan saat beroperasi di laut dalam jumlah besar, yang menyebabkan pengendalian aktivitas kapal penangkap ikan menjadi tidak efektif.

Penegakan hukum dan sanksi atas kasus pemutusan VMS dan pelanggaran batas laut di beberapa daerah masih sangat lemah. Khususnya, Komisi Eropa menyampaikan kekhawatirannya mengenai pengendalian bahan baku makanan laut yang diimpor oleh kapal kontainer.

EC merekomendasikan agar Viet Nam melakukan penilaian stok berdasarkan survei ilmiah dan terus memperkenalkan langkah-langkah tambahan untuk memastikan keseimbangan yang lebih baik antara ukuran armada dan stok sumber daya, seperti pengurangan lebih lanjut pada armada, menetapkan kuota untuk spesies atau kelompok spesies tertentu atau membatasi jumlah hari kapal tertentu diizinkan beroperasi di laut atau lebih lanjut mengurangi jumlah izin yang dapat dikeluarkan untuk perikanan tertentu.

Terkait dengan penegakan hukum perikanan, perlu dipastikan adanya penerapan sanksi yang bersifat jera, sistematis dan terpadu di seluruh wilayah Vietnam, semua pelanggaran harus ditangani, tanpa terkecuali.

Di Ninh Binh, per 30 November 2023, terdapat 67 kapal penangkap ikan yang mengeksploitasi hasil laut di provinsi tersebut. 100% kapal telah mendapatkan sertifikat registrasi dan telah menyelesaikan penandaan kapal penangkap ikan sesuai peraturan; 8 kapal dengan panjang lebih dari 15 m yang beroperasi di lepas pantai telah dilengkapi dengan peralatan pemantauan pelayaran. Saat ini, provinsi tersebut tidak memiliki kapal penangkap ikan yang melanggar peraturan tentang wilayah dan zona yang dilarang mengeksploitasi hasil laut; tidak ada kapal penangkap ikan yang melanggar perairan asing, dan tidak ada kapal penangkap ikan yang berisiko tinggi melanggar peraturan tentang eksploitasi ilegal.

Namun, kesulitan di Ninh Binh terletak pada kapal-kapal penangkap ikan yang sebagian besar berukuran kecil, beroperasi di wilayah lepas pantai dan pesisir, dan berlabuh di perairan (karena kurangnya pelabuhan perikanan), sehingga pengelolaan kapal-kapal ini masih sulit. Kasus hilangnya koneksi peralatan pemantauan kapal penangkap ikan karena alasan yang tidak diketahui masih terjadi.

Dalam konferensi tersebut, para pemimpin daerah, kementerian, dan cabang menyampaikan pernyataan untuk meninjau, menunjukkan kekurangan, penyebab, serta mengusulkan solusi, mekanisme, dan kebijakan untuk mengelola armada penangkapan ikan dan mengelola ketertelusuran hasil laut yang dieksploitasi. Oleh karena itu, banyak delegasi menyarankan bahwa di masa mendatang, perlu dilakukan perhitungan untuk mengurangi utang, memperluas utang guna mengurangi tekanan ekonomi bagi pemilik kapal; memiliki kebijakan untuk mendukung pelatihan vokasi dan alih fungsi lapangan kerja bagi nelayan; melalui kegiatan diplomatik dan kerja sama, menghubungkan armada Vietnam dengan negara-negara di kawasan untuk mengeksploitasi hasil laut...

Menutup konferensi, Wakil Perdana Menteri Tran Luu Quang menekankan bahwa Delegasi Inspeksi EC diperkirakan akan melakukan inspeksi kelima pada bulan April 2024, yang merupakan kesempatan bagi Vietnam untuk menghapus "Kartu Kuning".

Wakil Perdana Menteri meminta kepada kementerian, sektor, dan daerah, sesuai dengan fungsi dan tugas yang diberikan, untuk segera mengatasi kekurangan dan keterbatasan dalam memberantas IUU fishing.

Kementerian Pertahanan Nasional akan memimpin dan berkoordinasi dengan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk terus melaksanakan langkah-langkah tegas guna mencegah kapal penangkap ikan melakukan eksploitasi ilegal di perairan asing.

Provinsi yang kapal penangkap ikannya ditahan dan ditangani oleh negara asing sejak awal tahun 2023 antara lain: Binh Dinh, Binh Thuan, Tien Giang, Ben Tre, Khanh Hoa, Ca Mau, Kien Giang dan provinsi yang kapal penangkap ikannya melanggar dan kehilangan koneksi VMS, agar segera meninjau catatan, menerbitkan keputusan untuk menghukum pelanggaran secara menyeluruh yang masih dalam batas waktu dan undang-undang pembatasan, yang harus diselesaikan sebelum tanggal 30 Desember 2023.

Memperkuat propaganda, mobilisasi, dan meningkatkan kewaspadaan para nakhoda, pemilik kapal, dan nelayan; mengendalikan dan mengelola armada di wilayah tersebut, menangani secara tegas dan ketat kasus-kasus pelanggaran yang disengaja terhadap IUU fishing, dan memastikan penegakan hukum yang konsisten di seluruh wilayah.

Komentar (0)