
Vietnam Licensing Expo 2025 (VLE 2025), yang berlangsung dari 13 hingga 15 November di Pusat Pameran Internasional WTC EXPO, Distrik Binh Duong , Kota Ho Chi Minh, diharapkan menjadi jembatan komprehensif untuk membantu bisnis Vietnam dan internasional mengakses, bekerja sama, dan mengomersialkan ide-ide kreatif.
Acara ini diselenggarakan bersamaan dengan Festival Karakter Ikonik dan Hak Cipta Vietnam - Korea (VKCLF 2025), yang mempertemukan lebih dari 100 perusahaan, produsen, unit kreatif, peritel, investor, dan pemilik kekayaan intelektual terkemuka dari dalam dan luar negeri. Ratusan karakter dan merek ternama seperti Pokémon, Pikachu, Trang Quynh, Conan, Sakura , Jujutsu Kaisen, Demon Slayer, SPYxFAMILY, Sanrio, Harry Potter, Tom & Jerry, dan lebih dari 30 kekayaan intelektual dari Korea diperkenalkan, membuka ruang koneksi multidimensi antara sumber kekayaan intelektual dan pasar komersialisasi potensial di Vietnam.
Bapak Nguyen Pham Hoang Quan, Direktur Perusahaan Saham Gabungan ProductionQ, menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan Vietnam semakin berfokus pada pengembangan HKI yang berkaitan dengan identitas budaya nasional. Perusahaannya menghadirkan dua HKI sinematik, Ghost Stories Near Home (2022) dan Tam Cam Di Truyen (2024), yang mewakili arah kreatif dengan unsur-unsur lokal yang kuat. "Kami memiliki banyak materi unik dari budaya, kehidupan, dan masyarakat Vietnam. Semakin murni unsur Vietnamnya, semakin unik HKI tersebut dan semakin mudah untuk meninggalkan kesan di pasar internasional. Yang penting adalah mengetahui bagaimana memadukan identitas nasional dengan cara eksploitasi dan distribusi yang metodis dan profesional," ujar Bapak Quan.
Menurut Bapak Quan, negara-negara maju di bidang hak cipta telah membangun sistem manajemen kekayaan intelektual yang sangat ketat, mulai dari aset gambar, cerita, hingga pedoman eksploitasi komersial. Vietnam dapat belajar dari metode ini, sekaligus mempromosikan keunggulan budayanya yang unik untuk membentuk merek kekayaan intelektual internasional.
Bapak Im Kyong Seong, Direktur Korea Creative Content Agency di Vietnam (KOCCA Vietnam), mengatakan: "Setelah 3 tahun penyelenggaraan, acara ini telah mencatat banyak hasil yang menggembirakan, menarik banyak pengunjung, dan menciptakan banyak peluang kerja sama praktis. Pada tahun 2025, kami yakin Festival Karakter Ikonik dan Hak Cipta Vietnam - Korea akan terus memperluas pengaruhnya, mendorong pertukaran budaya, dan kerja sama kreatif antara kedua negara."

Bapak Le Van Thai, Wakil Direktur Departemen Kebudayaan dan Olahraga Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa seiring dengan tren perkembangan ekonomi kreatif global, Vietnam berfokus pada pembangunan ekosistem budaya kreatif, mendorong pemanfaatan kekayaan intelektual, dan komersialisasi produk konten. Hal ini sejalan dengan Strategi Pengembangan Industri Budaya hingga 2030 yang telah disetujui oleh Perdana Menteri dalam Keputusan No. 1755/QD-TTg, yang menetapkan industri budaya sebagai salah satu kekuatan pendorong penting untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan menyebarkan nilai-nilai budaya Vietnam ke dunia.
Melalui acara tersebut, kedua pihak berharap dapat menciptakan landasan yang kokoh untuk menyebarkan nilai-nilai budaya, mendorong perkembangan industri IP, dan membawa produk-produk kreatif Vietnam ke pasar global.
Bapak Thai menekankan bahwa Kota Ho Chi Minh – pusat ekonomi, budaya, dan kreatif terkemuka di negara ini – sedang berupaya membangun ekosistem industri budaya yang berkelanjutan. Kota ini telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung inovasi, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengalihkan hak cipta, dan memanfaatkan kekayaan intelektual. Khususnya, pengakuan resmi UNESCO atas Kota Ho Chi Minh sebagai "Kota Kreatif di Bidang Perfilman" pada Oktober 2025 telah menegaskan posisi kota ini dalam jaringan industri budaya internasional.
Sumber: https://baotintuc.vn/kinh-te/hon-100-thuong-hieu-tai-trien-lam-cap-phep-ban-quyen-va-sang-tao-viet-nam-20251113145037516.htm






Komentar (0)