Final Piala Raja antara Thailand dan Irak berlangsung di Stadion Kanchanaburi (Thailand) pada malam 7 September. Meskipun ini hanya pertandingan persahabatan, ketegangannya lebih dari yang seharusnya.


Kedua tim Thailand dan Irak bertarung di lapangan (Screenshot).
Pada menit ke-55, Teerasak dari Thailand memulai perkelahian dengan melanggar pemain Irak. Pada menit ke-76, giliran tim tamu yang dilanggar. Putros menerima kartu kuning kedua setelah secara terang-terangan menarik Supachok.
Momen ini terjadi ketika "Gajah Perang" tertinggal 1 gol. Supachok bersiap memasuki kotak penalti dan memiliki peluang untuk menyamakan kedudukan, tetapi dilanggar oleh lawan.
Ketegangan mencapai puncaknya pada menit ke-90+4. Chanathip menggiring bola melewati Ali. Pemain Irak itu sengaja menendang kaki, menyebabkan "Messi Thailand" itu tergeletak kesakitan di tanah. Chanathip kemudian ditandu keluar lapangan. Ali menerima kartu merah langsung atas pelanggarannya.

Perkelahian itu mempengaruhi citra sepak bola Thailand (Foto: Thairath).
Marah karena rekan setimnya dilanggar, Supachok dan dua pemain Thailand bergegas masuk untuk berkelahi dengan Ali. Pemain Irak juga bergegas bergabung, menyebabkan perkelahian di lapangan. Seorang pemain Irak ditemukan mencekik lawannya. Pasukan keamanan kesulitan menghentikan situasi.
Pertandingan berakhir 1-0 untuk kemenangan Irak dengan satu-satunya gol dicetak oleh Ali pada menit ke-75 setelah pertandingan yang menegangkan dan kontroversial. Thailand gagal meraih Piala Raja di kandang sendiri. Tak hanya itu, peringkat FIFA mereka juga terancam terus merosot. Setelah kekalahan ini, pelatih Masatada Ishii terancam dipecat.
Susunan pemain:
Thailand : Patiwat, Suphanan, Suphan, Nattapong, Mickelson, Supachok, Peeradol, Ben Davis, Teerasak, Pramet, Supachai.
Irak : Hassan, Sulaka, Tahseen, Amyn, Bayesh, Ammari, Farji, Karim, Yakob, Doski, Hussein.
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/hon-chien-voi-iraq-thai-lan-thua-dau-mat-cup-vo-dich-tren-san-nha-20250907232640425.htm






Komentar (0)