Menyusul keputusan untuk mengenakan tarif 100% pada minyak kanola dari Kanada, jumlah kontrak kanola dan minyak mentah di China meningkat tajam.
Ilustrasi bendera Tiongkok dan bendera Kanada - Foto: REUTERS
Menurut Reuters, pada 10 Maret, jumlah kontrak minyak kanola di Zhengzhou meroket setelah Tiongkok memutuskan untuk mengenakan pajak 100% pada impor produk minyak kanola dari Kanada.
Di Cina, harga minyak rapeseed diperdagangkan sangat aktif, naik 5,2% menjadi 9.213 yuan ($1.270) per ton.
Khususnya, di lantai perdagangan di Zhengzhou, harga minyak naik 6% menjadi 2.611 yuan (360 USD) per ton - kenaikan terbesar sejak September 2022.
Sebelumnya, pada 8 Maret, Tiongkok mengumumkan pembalasan perdagangan terbarunya terhadap Kanada. Menurut Kementerian Keuangan Tiongkok, tarif baru yang berlaku mulai 20 Maret tersebut mencakup pajak impor 100% untuk minyak rapeseed, minyak kering, dan kacang polong, serta pajak 25% untuk produk akuatik dan daging babi.
Tindakan Beijing ini merupakan respons terhadap kebijakan tarif Kanada, yang mencakup penerapan tarif 100% pada kendaraan listrik buatan China dan tarif 25% pada baja dan aluminium yang diimpor dari negara tersebut.
“Tiongkok memiliki pasokan alternatif untuk kanola di Rusia dan Eropa, dan peningkatan bea masuk Tiongkok juga telah menekan harga kanola Kanada, yang menyebabkan penurunan harga yang tajam,” kata Anilkumar Bagani, direktur riset di perusahaan minyak nabati Sunvin Group yang berbasis di Mumbai.
“Perlu dicatat juga bahwa Tiongkok saat ini memiliki cadangan minyak rapeseed yang sangat besar dan kapasitas penghancuran serta produksi yang cukup tinggi,” tambah Bapak Bagani.
Langkah dari Tiongkok "dapat menciptakan peluang negosiasi baru dalam perundingan perdagangan kedua negara," kata Reuters mengutip para pedagang dan analis.
Mitra dagang terbesar kedua Kanada
Menurut kantor berita AFP, Kanada adalah salah satu produsen rapeseed terkemuka di dunia —tanaman yang digunakan untuk menghasilkan minyak goreng, pakan ternak, dan biofuel. Tiongkok pernah menjadi salah satu pelanggan terbesar Kanada dalam industri ini.
Namun, hubungan kedua negara telah memburuk secara serius sejak tahun 2018, ketika Kanada menangkap Meng Wanzhou, seorang eksekutif senior di perusahaan teknologi Tiongkok, Huawei. Sebagai tanggapan, Beijing menahan dua warga negara Kanada.
China sekarang menjadi mitra dagang terbesar kedua Kanada, tetapi jauh di belakang Amerika Serikat.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/hop-dong-dau-hat-cai-va-dau-tho-tai-trung-quoc-tang-vot-sau-khi-ap-thue-100-voi-canada-20250310145632858.htm






Komentar (0)