Houthi menyerang kapal tanker minyak di Laut Merah
Akibatnya, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman menghantam sisi kiri kapal tanker minyak M/T Pollux. Pasukan Houthi di Yaman mengakui telah melancarkan serangan rudal terhadap kapal tanker minyak Pollux, yang mereka klaim sebagai kapal Inggris di Laut Merah.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Houthi Yahya Sarea mengatakan pasukannya menembakkan beberapa rudal yang diarahkan langsung dan akurat ke kapal tanker minyak Pollux.
Serangan itu terjadi 70 mil laut dari kota al-Mukha di Yaman, ungkap Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) dan perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey. UKMTO mengonfirmasi bahwa militer telah merespons dan kapal serta awaknya selamat.
| Pasukan Houthi menyerang kapal tanker minyak di Laut Merah. (Foto: Reuters) |
" Kapal tersebut diperkirakan mengalami kerusakan ringan. Awak kapal dilaporkan selamat dan tidak terluka ," kata Ambrey. Menurut data LSEG, M/T Pollux berangkat dari kota pelabuhan Novorossiysk di Laut Hitam Rusia pada 24 Januari dan dijadwalkan bongkar muat di Paradip, India, pada 28 Februari.
Kapal kargo M/T Pollux dimiliki oleh Oceanfront Maritime Co SA, dan dikelola oleh Sea Trade Marine SA. Perwakilan kedua perusahaan belum berkomentar mengenai serangan rudal terhadap M/T Pollux.
"Ini adalah contoh lain dari serangan ilegal terhadap pelayaran internasional, yang terus berlanjut meskipun banyak pernyataan bersama dan internasional yang menyerukan agar Houthi berhenti," kata Departemen Luar Negeri AS.
Sementara itu, menurut Komando Pusat AS (US CENTCOM), kelompok bersenjata Houthi di Yaman pada 17 Februari meluncurkan beberapa rudal ke kapal kargo Denmark MT Pollux di Laut Merah.
" Empat rudal balistik diluncurkan dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman ke Laut Merah. Diperkirakan tiga dari empat rudal tersebut ditembakkan ke kapal dagang MT Pollux milik Denmark yang berbendera Panama, " kata US CENTCOM.
Biaya pengiriman Asia-Eropa meningkat sebesar 400%
Gangguan pengiriman yang disebabkan oleh serangan Houthi terhadap kapal di Laut Merah telah meningkatkan biaya pengiriman barang di beberapa rute dari China ke Eropa sekitar 400%.
Komisaris Ekonomi Eropa Paolo Gentiloni mengatakan gangguan di Laut Merah juga telah menambah waktu pengiriman 10-15 hari.
Tn. Gentiloni menyatakan harapannya bahwa krisis di salah satu rute perdagangan terpenting dunia tidak akan menyebabkan peningkatan inflasi yang signifikan di Uni Eropa (UE), tetapi memperingatkan bahwa jika situasi ini berlanjut, pasokan akan terganggu, sehingga mendorong kenaikan harga.
Para menteri luar negeri Uni Eropa sebelumnya sepakat untuk mengerahkan misi angkatan laut di Laut Merah guna melindungi kapal-kapal kargo. Jerman, Prancis, dan Italia mengusulkan langkah tersebut sebagai tanggapan atas permintaan Belanda, yang industri pelayarannya sangat terdampak oleh serangan.
Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, mengatakan bahwa misi perlindungan kapal kargo diperkirakan akan dikerahkan pada 19 Februari. Rencananya, Uni Eropa akan mengerahkan kapal perang dan sistem peringatan dini udara untuk melindungi kapal kargo jika terjadi ancaman.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)