Pada tanggal 15 September, pasukan Houthi Yaman mengakui bahwa gerakan tersebut telah melakukan serangan rudal balistik di Israel tengah pada hari yang sama.
Pasukan Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal balistik di Israel tengah pada hari yang sama. (Sumber: AFP) |
Dalam sebuah pernyataan video, juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan pasukannya telah "menargetkan posisi militer musuh Israel di wilayah Jaffa" dengan "rudal balistik yang berhasil mencapai sasarannya".
Juru bicara Saree mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan Israel gagal mencegat roket dan serangan itu memaksa "lebih dari dua juta orang berlarian ke tempat perlindungan untuk pertama kalinya dalam sejarah".
Sebelumnya, Israel mengumumkan bahwa sebuah rudal dari Yaman telah mendarat di area terbuka, tanpa menimbulkan korban jiwa. Insiden ini mendorong Israel untuk membunyikan sirene di ibu kota Tel Aviv dan beberapa kota di Israel bagian tengah. Ini adalah pertama kalinya sebuah rudal dari Yaman mencapai Israel bagian tengah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu segera memperingatkan bahwa pasukan Houthi di Yaman akan membayar harga yang mahal setelah serangan terhadap wilayah Israel.
Berbicara dalam rapat kabinet rutin, Tn. Netanyahu menekankan: "Houthi seharusnya tahu bahwa Israel akan merespons dengan tegas."
Perdana Menteri Israel juga menegaskan bahwa situasi tegang di wilayah utara negara itu "tidak akan berlanjut" dan berjanji akan melakukan segala upaya untuk memulangkan para pengungsi.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/tan-cong-ten-lua-vao-trung-tam-irsael-houthi-thua-nhan-la-pham-thu-tuong-netanyahu-canh-bao-tra-gia-dat-286435.html
Komentar (0)