Berangkat dari kebutuhan mendesak akan perban yang dapat mendukung penyembuhan luka yang cepat, aman, dan terjangkau, tim peneliti setelah 48 bulan implementasi berhasil mengembangkan teknologi baru. Perban ini terbuat dari kompleks polikaprolakton (PCL)/poloksazolin yang dikombinasikan dengan nanokurkumin, karboksimetil kitosan, dan gelatin melalui proses elektrospining. Teknik canggih ini memungkinkan terciptanya struktur nanofiber tipis, meningkatkan area kontak, dan meningkatkan biokompatibilitas produk.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perban berlapis nanokurkumin/OCMCS/gelatin (CurNP-G) memiliki banyak keunggulan dibandingkan perban konvensional. Pertama, bahan ini memiliki biokompatibilitas tinggi, tidak beracun bagi sel, dan aman digunakan pada kulit. Perban ini juga mendukung regenerasi jaringan dan mempercepat penyembuhan, sehingga menghasilkan efek perawatan luka yang jelas dalam uji in vitro dan in vivo.
Khususnya, produk ini memiliki kemampuan untuk melekat secara alami pada area luka tanpa perlu lem atau plester tambahan, namun tetap mudah dilepas saat mengganti perban, sehingga meminimalkan kerusakan sekunder pada pasien. Selain itu, daya serapnya yang baik membantu menjaga permukaan luka tetap kering, sehingga mengurangi risiko infeksi.
Meskipun aktivitas antibakteri belum mencapai tingkat optimal, hasil praklinis menunjukkan bahwa pembalut nanokurkumin sepenuhnya memenuhi persyaratan keamanan dan memiliki potensi besar dalam aplikasi terapeutik.
Proses teknologi manufaktur telah diselesaikan oleh grup dan siap untuk memperluas skala produksi percontohan. Metode pembuatan perban ini telah mendapatkan Paten No. 45763 berdasarkan Keputusan No. 46231/QD-SHTT tertanggal 11 April 2025. Pada saat yang sama, hasil penelitian juga telah dipublikasikan di jurnal internasional Materials Today Communications (2024), yang menegaskan nilai ilmiah dan penerapan produk ini.
Keberhasilan penelitian terhadap perban nano kurkumin tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi ketergantungan terhadap perban impor yang mahal tetapi juga membuka peluang untuk menciptakan produk "Buatan Vietnam" berkualitas tinggi yang lebih cocok untuk kondisi dalam negeri.
Tim peneliti berharap bahwa dalam waktu dekat, produk tersebut akan dikomersialkan dan menjadi solusi pengobatan yang efektif dan aman bagi pasien, sekaligus mendorong perkembangan industri teknologi material biomedis Vietnam.
Sumber: https://daidoanket.vn/huong-di-moi-cho-vat-lieu-y-sinh-made-in-vietnam.html






Komentar (0)