Tim melakukan operasi mikro TESE pada pasien N. - Foto: PT
Menikah sejak tahun 2021, frekuensi berhubungan seksual normal namun Tn. N dan istrinya belum dikaruniai anak.
Tn. N. memutuskan untuk pergi ke Rumah Sakit Umum Gia Dinh ( Da Nang ) untuk mencari dukungan reproduksi.
Tuan N. terkejut saat mengetahui bahwa ia membawa kromosom perempuan.
Hasil pemeriksaan dan tes awal menunjukkan bahwa testis Tn. N mengalami atrofi pada kedua sisi.
Pasien tidak memiliki sperma dalam sampel ejakulasi dan memiliki kelainan kromosom.
Dokter Spesialis I Ho Huy, kepala unit urologi dan andrologi Rumah Sakit Umum Gia Dinh, mengatakan bahwa normalnya, pria membawa kromosom 46,XY. Wanita membawa kromosom 46,XX.
Namun, pasien N. memiliki dua garis sel mosaik. Tn. N. memiliki kromosom pria dan wanita, garis sel wanita dominan (46,XX[42]/46,XY[8]).
Ini adalah kelainan kromosom yang sangat langka dan merupakan penyebab kemandulan.
Unit urologi-andrologi dan unit pendukung reproduksi IVFMD rumah sakit ini berkoordinasi untuk melakukan operasi mikro TESE guna menemukan sperma bagi pasien N.
Istrinya juga menjalani pengambilan oosit paralel untuk melakukan fertilisasi in vitro dengan sperma suaminya.
Hasil operasi awal menunjukkan bahwa sperma berhasil ditemukan dan digabungkan dengan sel telur istri untuk menciptakan 11 embrio sehat, persiapan untuk langkah transfer embrio berikutnya.
Hasil kariotipe Pasien N berupa mosaik dua garis sel. Ini adalah garis sel 46,XX - Foto: PT
Menurut dokter spesialis II dr. Doan Phuoc Hiep - Unit Urologi - Andrologi RS Keluarga, mikro TESE merupakan teknik bedah paling modern saat ini untuk mencari sperma di jaringan testis menggunakan mikroskop dengan pembesaran tinggi.
Dibandingkan dengan teknik konvensional, teknik baru ini membantu meningkatkan kemungkinan menemukan sperma dan menyebabkan lebih sedikit kerusakan pada parenkim testis.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)