Para dokter di Rumah Sakit Anak Nasional menyambungkan kembali tunas jari anak tersebut - Foto: Disediakan oleh rumah sakit
Keluarga pasien mengatakan bahwa sebelum dirawat di rumah sakit, anak tersebut dan ibunya pergi ke supermarket dan sayangnya tangan mereka terjepit di pintu kaca hidrolik dan ujung jari kiri mereka putus.
Setelah menerima pertolongan pertama di rumah sakit setempat, anak tersebut segera dipindahkan ke Rumah Sakit Anak Nasional untuk mendapatkan perawatan.
Dr. Nguyen Vu Hoang - Departemen Ortopedi, Rumah Sakit Anak Nasional - yang secara langsung melakukan operasi pada pasien tersebut mengatakan bahwa anak itu dirawat di rumah sakit dengan luka di jari kedua tangan kirinya, di ruas ketiga, dengan 3/4 ujung jari terputus, memperlihatkan tulang.
Para dokter melakukan operasi darurat tepat waktu, merawat area jaringan lunak yang hancur, memasang kembali kuku, dan menjahit jari, sehingga menghindari risiko harus mengamputasi jari anak tersebut.
Setelah operasi, anak diberi antibiotik, obat anti-edema, pereda nyeri, dan perban luka diganti setiap 2 hari untuk menilai kerusakan yang terjadi.
Setelah lebih dari 10 hari perawatan, lukanya mengering, ujung jari anak itu terasa hangat dan berwarna merah muda, kesehatannya membaik, dan ia diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Dr. Hoang menambahkan bahwa setiap tahun rumah sakit menerima banyak kasus anak-anak yang dirawat karena tangan mereka terjepit di pintu, menyebabkan cedera seperti kehilangan kuku, tunas jari yang hancur, patah tulang, jari putus, dan lain-lain, yang menyebabkan rasa sakit pada anak-anak tersebut.
Orang tua perlu memperhatikan anak-anak mereka, mencegah mereka bermain di dekat pintu. Untuk keluarga dengan anak kecil, orang tua sebaiknya memilih pintu ringan dengan pegangan hidrolik untuk keamanan, terutama di gedung apartemen yang memiliki aliran udara sangat kuat.
Cara mengawetkan anggota tubuh yang terputus dengan benar
Dr. Hoang mengatakan bahwa kecelakaan yang menyebabkan anggota tubuh terputus pada anak merupakan keadaan darurat. Oleh karena itu, pertolongan pertama dan pengawetan yang tepat terhadap anggota tubuh yang terputus merupakan faktor penentu keberhasilan operasi untuk menyambung kembali anggota tubuh yang terputus serta kemampuan anak untuk pulih.
Menurut dokter, jika seorang anak mengalami kecelakaan yang menyebabkan anggota tubuhnya terputus, petugas pertolongan pertama perlu mengawetkan anggota tubuh yang terputus tersebut dengan cara:
Langkah 1: Cuci anggota tubuh yang terputus dengan larutan garam atau air bersih. Jangan pernah mencuci dengan sabun atau bahan kimia.
Langkah 2: Bungkus bagian yang terputus dengan rapat menggunakan kain kasa atau kain bersih (hati-hati jangan membungkus terlalu tebal) dan tempatkan di dalam kotak plastik tertutup rapat.
Langkah 3: Letakkan kotak di dalam kotak es.
Langkah 4: Segera bawa anak ke fasilitas medis khusus untuk menjalani operasi tepat waktu.
Catatan: Untuk anggota tubuh yang tidak sepenuhnya terputus tetapi masih sebagian menempel pada kulit, petugas pertolongan pertama tidak boleh memotongnya tetapi harus membersihkannya dengan lembut menggunakan larutan garam. Letakkan anggota tubuh dalam posisi fisiologis (posisi alami anggota tubuh) dan gunakan perban tekan atau kain kasa steril untuk menutupi luka.
Selanjutnya, letakkan kompres es di dekatnya untuk menjaga suhu (hindari meletakkan es langsung pada luka) dan segera bawa anak ke fasilitas medis khusus untuk menjalani operasi tepat waktu.
Sumber: https://tuoitre.vn/ket-tay-vao-cua-be-gai-nhap-vien-voi-bup-ngon-tay-bi-dut-lia-2024100110475595.htm






Komentar (0)