Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Identitas Warga Negara, Identitas Warga Negara (KWN) adalah informasi dasar mengenai latar belakang dan identitas warga negara. Identitas adalah karakteristik eksternal yang unik dan stabil dari seseorang untuk membedakan satu orang dengan orang lain.
Sesuai dengan peraturan yang berlaku (Pasal 44 Keputusan 96/2016), ketika tamu datang untuk beristirahat, motel dan hotel (disebut sebagai tempat usaha akomodasi) bertanggung jawab untuk hal-hal berikut: Memeriksa dokumen identitas tamu, termasuk salah satu dari jenis dokumen berikut: Kartu Identitas; Kartu Tanda Penduduk; Paspor; Kartu Izin Tinggal Tetap atau Kartu Izin Tinggal Sementara (untuk orang asing); dokumen dengan foto yang dikeluarkan oleh badan pengelola negara Vietnam.
Apabila tamu tidak mempunyai surat-surat identitas, setelah menempati suatu kamar, tamu tersebut wajib segera melapor kepada kepolisian daerah, kelurahan, kotamadya, atau kantor polisi yang berwenang di wilayah tersebut.
Catat semua informasi tamu dalam buku manajemen (atau masukkan semua informasi ke komputer) sebelum mengizinkan tamu memasuki kamar.
Memeriksa identitas tamu berarti meminta tamu untuk menunjukkan identitasnya (misalnya, CCCD). Setelah itu, pihak akomodasi akan mencatat informasi lengkap tamu di buku tamu agar dapat dibandingkan dan diperiksa bila diperlukan. Pihak akomodasi tidak diperbolehkan menyimpan CCCD tamu.
Undang-Undang Pariwisata tahun 2017 dan dokumen yang memandu pelaksanaan Undang-Undang Pariwisata tidak memiliki peraturan terkait CCCD.
Kementerian Kebudayaan, Olahraga , dan Pariwisata tidak menerbitkan atau menyetujui peraturan manajemen khusus atau aturan internal untuk setiap hotel, dan tidak mencampuri perjanjian perdata antara tamu dan penyedia akomodasi wisata. Semua kegiatan penyedia akomodasi wisata, wisatawan, dan tamu yang menginap di penyedia akomodasi wisata harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Terkait dengan penahanan sementara Kartu Kartu Kredit (KKK), berdasarkan ketentuan Pasal 28 UU KKK Tahun 2014, kartu KKK ditahan sementara dalam hal-hal sebagai berikut:
- Orang yang sedang menjalani keputusan untuk dikirim ke sekolah pemasyarakatan, fasilitas pendidikan wajib, atau fasilitas rehabilitasi narkoba wajib;
- Orang yang ditahan, dipenjara, atau menjalani hukuman penjara.
Selama masa penahanan sementara kartu CCCD, warga negara diperkenankan oleh instansi pemegang sementara kartu CCCD untuk menggunakan kartu CCCD miliknya guna melakukan transaksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Warga negara akan mendapatkan kembali kartu CCCD mereka setelah akhir masa penahanan atau masa penahanan sementara, setelah menyelesaikan hukuman penjara, setelah menyelesaikan keputusan untuk mengirim mereka ke sekolah pemasyarakatan, fasilitas pendidikan wajib, atau fasilitas rehabilitasi narkoba wajib.
Kewenangan pencabutan dan penahanan sementara kartu CCCD diatur sebagai berikut:
- Instansi pengelola CCCD yang berwenang mencabut kartu CCCD apabila seorang warga negara dicabut kewarganegaraannya, melepaskan kewarganegaraan Vietnam, atau keputusan pemberian kewarganegaraan Vietnamnya dicabut.
- Instansi yang melaksanakan perintah penahanan sementara, instansi yang melaksanakan hukuman penjara, keputusan untuk mengirim ke sekolah pemasyarakatan, fasilitas pendidikan wajib, atau fasilitas rehabilitasi narkoba wajib berwenang untuk menahan sementara kartu CCCD dalam kasus penahanan sementara di atas.
Minh Hoa (t/h)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)