Taman Arkeologi Colosseum mengonfirmasi bahwa struktur tersebut pernah tersambar petir. Colosseum dibangun pada abad ke-4 Masehi untuk memperingati kemenangan Kaisar Konstantinus atas saingannya, Maxentius.
Pecahan-pecahan Gapura Konstantinus tergeletak di tanah setelah tersambar petir saat badai di Roma, Italia, pada 3 September 2024. Foto: Reuters
Strukturnya, setinggi sekitar 25 meter, terletak di area pejalan kaki di sepanjang Colosseum, yang menarik banyak wisatawan . Seorang wisatawan mengenang: "Petir menyambar kubah, lalu di sudut ini, dan kami melihat bongkahan batu besar ini jatuh."
Insiden itu terjadi saat badai dahsyat menumbangkan pohon, dahan, dan membanjiri banyak jalan di Roma. Badan Perlindungan Sipil mengatakan 60 mm hujan turun di pusat kota dalam waktu kurang dari satu jam, setara dengan curah hujan normal selama sebulan di musim gugur.
Pecahan-pecahan Gapura Konstantinus tergeletak di tanah. Foto: Reuters
Menurut Wali Kota Roma Roberto Gualtieri, fenomena cuaca ini disebut "downburst", badai dahsyat dengan angin kencang, mirip dengan badai yang menenggelamkan kapal pesiar milik miliarder teknologi Mike Lynch di Sisilia bulan lalu.
"Peristiwa yang terjadi di Roma sungguh belum pernah terjadi sebelumnya, karena begitu dahsyat dan terkonsentrasi dalam waktu singkat di beberapa area kota, mulai dari pusat bersejarah," ujar Wali Kota Gualtieri.
Hong Hanh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/khai-hoan-mon-constantine-o-rome-hu-hai-do-bi-set-danh-trong-mua-bao-bat-thuong-post310518.html
Komentar (0)