
Parma ham (Prosciutto Crudo di Parma) dan keju Parmesan (Parmigiano Reggiano) - Foto: Emilia Food Love
Menurut Visit Italy, Parma tidak hanya terkenal dengan cita rasa khasnya tetapi juga sebagai tempat lahirnya industri makanan yang maju. Barilla – produsen pasta industri terbesar di dunia – juga berawal dari toko roti kecil di Parma pada akhir abad ke-19.
Dan ketika menyebut Parma, orang sering langsung teringat dua warisan kuliner Italia: keju Parmigiano-Reggiano dan daging olahan Prosciutto di Parma.
Temukan cita rasa terkenal dari wilayah Parma di Italia.
Dalam khazanah kuliner lokal, Prosciutto di Parma adalah daging olahan yang disiapkan dengan teliti melalui proses yang dikontrol secara ketat.
Daging babi harus berasal dari Italia, memiliki berat minimal 145 kg, dan tidak mengandung bahan tambahan atau pengawet; hanya garam yang digunakan untuk pengawetan. Setelah 12 hingga 48 bulan proses pematangan dan kontrol kualitas yang ketat, produk jadi tersebut diakui sebagai Prosciutto di Parma yang otentik.
Meskipun para penikmat kuliner mungkin menemukan Prosciutto di Parma dalam berbagai resep Italia, mulai dari hidangan pembuka hingga hidangan penutup, atau di menu restoran Italia bergengsi, penduduk Parma akan dengan jujur mengatakan: "Prosciutto di Parma paling enak dinikmati begitu saja di atas sepotong roti yang dipanggang dengan benar dan renyah."

Prosciutto di Parma dikenal karena rasanya yang khas, sedikit manis, dan lembut, serta sering disajikan dengan keju, buah-buahan, atau digunakan dalam berbagai hidangan. - Foto: Cheese Connoisseur
Keju Parmigiano-Reggiano, di sisi lain, dibuat dari susu sapi yang sebagian lemaknya telah dihilangkan secara alami, dan dimatangkan selama 12 hingga 24 bulan, terkadang lebih lama. Akibatnya, jenis keju ini tidak hanya kaya akan kalsium dan fosfor tetapi juga mudah dicerna, sehingga cocok untuk anak-anak maupun orang tua.
Keju Parmigiano-Reggiano berbentuk bulat dengan berat sekitar 36 kg dan harus dipotong menggunakan pisau khusus agar struktur bagian dalamnya tetap terjaga.
Keju Parmigiano-Reggiano dapat diiris dan dimakan dengan madu atau selai buah, atau diparut atau diiris tipis dan ditaburkan pada salad, pasta, atau sup.

Parmigiano-Reggiano dikenal sebagai "raja keju" - Foto: Oliver's Markets
Raymondo, seorang warga Parma, mengatakan: "Bagi saya, keju Parmigiano-Reggiano adalah bagian tak terpisahkan dari makanan sehari-hari kami. Keluarga saya sering memakannya dengan pasta atau menikmati potongan kecilnya begitu saja. Selain itu, daging olahan dan salami juga merupakan makanan penting di meja kami."
Mauro Gaffurini, seorang turis dari Italia Selatan, menyatakan: "Masakan Parma sangat membuat saya terkesan, terutama tortellini, daging olahan, dan keju Parmigiano-Reggiano. Kota ini memiliki pesona unik yang membuat Anda ingin kembali."

Tortellini adalah gulungan pasta kecil berbentuk cincin yang berasal dari wilayah Emilia di Italia, seringkali diisi dengan daging atau keju. Biasanya dimakan dengan kaldu atau saus. - Foto: Britannica
Saat mengunjungi Parma, wisatawan wajib mencoba hidangan tradisional dengan cita rasa khasnya, mulai dari antipasto dan makanan pembuka keju hingga kue kering isi ham yang dijual melalui jendela-jendela berwarna-warni di toko roti yang unik.
Dengan sejarah yang berakar sejak zaman Romawi kuno, Prosciutto di Parma merupakan sumber kebanggaan bukan hanya bagi penduduk setempat tetapi juga bagi seluruh Italia.
Setiap bulan September, Festival Ham Parma diadakan di sini, menarik ribuan pengunjung yang datang untuk menjelajahi dan menikmati kelezatan kuliner daerah ini.
Beberapa hidangan khas lainnya di Parma:

Dalam masakan Italia, antipasto adalah hidangan pembuka, biasanya disajikan di piring besar, yang bertujuan untuk membangkitkan selera makan sebelum menikmati hidangan utama. - Foto: Martha Stewart

Salami, juga dikenal sebagai salame, adalah jenis sosis kering yang berasal dari Italia, terbuat dari daging (biasanya babi) dan rempah-rempah seperti bawang putih, lada, dan anggur, kemudian difermentasi dan dikeringkan. Salami Italia terkenal dengan rasanya yang kaya dan gurih, dan sering diiris tipis untuk dimakan dengan roti, keju, atau sebagai bahan dalam hidangan lainnya. - Foto: Britannica

Jika Anda mengunjungi Parma dan belum mencoba torta fritta, perjalanan Anda belum lengkap. Meskipun namanya berarti "kue goreng" dalam bahasa Italia, jangan salah mengira itu sebagai makanan manis. Sebenarnya itu adalah sejenis roti goreng, yang terbuat dari tepung, air, dan lemak babi (atau minyak zaitun). - Foto: Delish

Kuliner Parma tidak hanya terbatas pada hidangan gurih. Hidangan penutupnya juga memiliki jejak sejarah yang kuat dan cita rasa yang unik. Contoh utamanya adalah Torta Duchessa di Parma, kue terkenal yang dinamai menurut nama Duchess Maria Luigia, yang pernah memerintah Parma. Dibuat dengan tepung kastanye dan diisi dengan campuran zabaglione (puding telur dan anggur) serta krim cokelat yang kaya, kue ini wajib dicoba. - Foto: Nonna Paperina

Torta Nera di San Secondo adalah kue kaya rasa almond, coklat, dan kopi, yang berasal dari kota San Secondo. - Foto: Casa Pappagallo
Sumber: https://tuoitre.vn/kham-pha-di-san-am-thuc-parma-cai-noi-cua-pho-mai-va-thit-nguoi-so-1-nuoc-y-20250627221137149.htm










Komentar (0)